dc.description.abstract | Dalam melaksanakan pengelolaan air irigasi melalui usaha eksploitasi
jaringan irigasi, provinsi Jawa Timur berpedoman pada nilai LPR (Luas Palawija
Relatif) dan FPR (Faktor Palawija Relatif) dengan tujuan agar produktivitas tanaman
tetap dalam keadaan baik. Dari proses eksploitasi yang diterapkan, terdapat suatu
indikasi yaitu tidak dilakukannya pembagian air yang optimal karena saluran dalam
keadaan kurang baik . Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan suatu kajian
terhadap metode pengelolaan air yang diterapkan agar dapat diketahui tingkat
efektivitas dari metode tersebut. Penelitian ini dilakukan di Saluran Sekunder
Jombang Daerah Irigasi Kencong Barat, dimulai pada bulan November 2011 sampai
dengan Maret 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
grafik yang meliputi: curah hujan bulanan, debit bulanan, efisiensi saluran setiap
bulan, LPR pelaksanaan bulanan, FPR pelaksanaan bulanan dan intensitas tanaman
serta evaluasi terhadap proses perencanaan dan penetapan pembagian air yang
diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air yang tersedia dipengaruhi oleh
besarnya curah hujan dan pada saluran memiliki tingkat kehilangan air yang kecil
karena mempunyai nilai efisiensi berkisar antara 83% hingga 87%. Teknis
pengelolaan air dengan metode FPR yang diterapkan di lapang memiliki hasil yang
optimal dengan intensitas tanaman sebesar 300%. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan tidak adanya tanah yang bero karena air yang tersedia mampu menjangkau
lahan pertanian paling ujung (hilir). Selain itu, proses eksploitasi yang dilakukan oleh
petugas dapat dikatakan baik karena dalam pembagian air antara perencanaan dan
penetapan jumlah air irigasi di lapang tidak memiliki selisih yang mencolok. | en_US |