dc.description.abstract | Hasil observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan
narasi pada siswa kelas IIIB SDN Mangli 01 Jember masih tergolong rendah terutama
pada kemampuan menentukan pilihan kata, keruntutan gagasan dan penggunaan
ejaan dan tanda baca. Hal ini disebabkan guru kurang mampu menciptakan proses
pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan. Pembelajaran hanya berlangsung
satu arah atau berpusat pada guru yaitu dari guru kepada siswa. Akibatnya, siswa
merasa kaku dan cepat bosan sehingga tidak mampu mengungkapkan pikiran dan
perasaannya secara total dalam menulis karangan.
Media pembelajaran kartu bercerita adalah salah satu alat pembelajaran yang
berupa kartu yang berisi kalimat yang digunakan dalam upaya meningkatkan mutu
hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengarang. Dengan menggunakan media
pembelajaran kartu bercerita, siswa diajak bermain sambil belajar. Artinya, guru
membuat suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa secara tidak disadari
melakukan kegiatan belajar dalam permainannya. Media kartu bercerita dipilih
karena selain dapat mengaktifkan dan memotivasi siswa juga dapat mengorganisir
daya nalar siswa untuk menuangkan gagasannya dalam menulis karangan secara
runtut.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mengangkat permasalahan (1)
bagaimanakah proses penerapan media kartu bercerita yang dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Mangli 01 Jember, dan (2)
bagaimanakah hasil belajar menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Mangli 01
Jember setelah digunakan media kartu bercerita.
xii
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskrisikan proses penerapan
media kartu bercerita yang dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
siswa kelas III SDN Mangli 01 Jember; dan (2) mendeskripsikan hasil belajar
menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Mangli 01 Jember setelah digunakan
media kartu bercerita.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian ini dilakukan di SDN Mangli 01 Jember dan diikuti oleh seluruh
siswa kelas IIIB sebanyak 32 siswa. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masingmasing
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan dilakukan secara kolaboratif
antara guru dan peneliti. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IIIB
SDN Mangli 01 Jember.
Kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan media
kartu bercerita diketahui ada peningkatan pada setiap siklus. Dari jumlah siswa
sebanyak 32, pada tahap prasiklus terdapat 20 siswa yang tidak tuntas (62,5%) dan
yang tuntas hanya 12 siswa (37,5%). Pada siklus I terjadi peningkatan, siswa yang
tidak tuntas tinggal 15 siswa (47%), dan yang tuntas mencapai 17 siswa (53%). Pada
siklus I belum mencapai standar ketuntasan secara klasikal. Setelah diterapkan siklus
II, maka hasil belajar siswa meningkat. Siswa yang tuntas sudah mencapai 26 siswa
(81%), dan yang tidak tuntas tinggal 6 siswa (19%) dan dinyatakan tuntas secara
klasikal.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
bagi guru kelas, hendaknya menggunakan media pembelajaran seperti media kartu
bercerita atau media yang lainnya untuk membangkitkan semangat dan motivasi
belajar siswa sehingga kemampuan menulisnya megalami peningkatan, dan 2) bagi
sekolah, hendaknya menyediakan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran yang
berupa media-media pembelajaran khususnya untuk menunjang mata pelajaran
Bahasa Indonesia agar siswa menguasai keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan, menulis, berbicara, dan membaca. | en_US |