Show simple item record

dc.contributor.authorLatifatul Hikmah
dc.date.accessioned2013-12-02T02:27:45Z
dc.date.available2013-12-02T02:27:45Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081510691003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2083
dc.description.abstractKopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang menjanjikan bagi indonesia, karena saat ini masih merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan bagi sebagian besar masyarakat tani. Negara Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar di dunia (Internasional) yang mendapatkan urutan peringkat ke-3. Urutan kedua besar pengekspor kopi di dunia yaitu Brazil dan Vietnam. Sasaran ekspor kopi yang berasal dari indonesia umumnya ke negara Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Italia. Penelitian ini dilakukan pada petani kopi arabika di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) alasan petani memilih pengolahan kopi arabika; (2) saluran pemasaran kopi arabika; (3) efisiensi pemasaran kopi arabika di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan metode analitik. Pengambilan contoh yang digunakan untuk penentuan sampel adalah menggunakan metode Multi Stage Sampling. Pengambilan sampel petani dengan menggunakan metode Simple Random Sampling dan Snowball Sampling untuk sampel pedagang. Metode pengambilan data menggunakan data primer dan data sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis nilai share keuntungan, share biaya, margin pemasaran, distribusi margin dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Petani kopi arabika yang melakukan pengolahan basah dengan alasan utama harga kopi lebih tinggi sebesar 63,33% dan mendapatkan mutu lebih baik sebesar 36,67%; (2) Saluran pemasaran kopi arabika yang terjadi di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali terdapat dua saluran pemasaran, yang dibedakan menjadi saluran pemasaran I (Petani-Tengkulak-Pedagang Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya)) dan saluran pemasaran II (Petani-Pedagang Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya)); (3) Nilai efisiensi pemasaran saluran pemasaran I (Petani-Tengkulak-Pedagang Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya)) sebesar 16,64% dan saluran pemasaran II (Petani-Pedagang Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya)) sebesar 15,71%. Dari kedua saluran pemasaran kopi arabika adalah efisien namun yang paling efisien adalah saluran pemasaran II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510691003;
dc.subjectKOPI ARABIKAen_US
dc.titleANALISIS PEMASARAN DAN ALASAN PETANI MEMILIH PENGOLAHAN KOPI ARABIKA DI DESA BELANTIH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record