Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Yuli Malfitri
dc.date.accessioned2014-01-22T05:00:18Z
dc.date.available2014-01-22T05:00:18Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM010210102293
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20815
dc.description.abstractProses pembelajaran fisika menghendaki keaktifan siswa dalam proses berpikir dan mencari pemahaman akan objek, menganalisis, dan mengkonstruksi pengetahuan, agar terbentuk pengetahuan baru dalam diri siswa tersebut. Penggunaan suatu model pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari merupakan salah satu model yang sesuai dalam pembelajaran fisika. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan model pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika adalah model pembelajaran problem-based learning dengan setting kooperatif. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP?, (2) Seberapa besar efektivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem-based learning dengan setting kooperatif dalam pembelajaran fisika di SMP?. Tujuan penelitian ini ialah: (1) untuk mengkaji adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa yang diajar menggunakan problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP, (2) untuk mengkaji seberapa besar efektifitas pembelajaran menggunakan model problem-based learning dengan setting kooperatif dalam pembelajaran fisika di SMP. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngadirojo-Pacitan. Responden penelitian ditentukan secara cluster random sampling yaitu kelas VII G sebagai kelas kontrol dan VII H sebagai kelas eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan one group pretest and post-test design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan: (1) uji t-test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa antara model problem-based learning dengan setting kooperatif dan pembelajaran konvensional, (2). uji efektifitas untuk mengetahui efektifitas pembelajaran model problem-based learning Dengan setting kooperatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan signifikansi sebesar 0,008. Oleh karena sigfinikansi lebih kecil dari 0,05 (0,008 < 0,05), maka H diterima. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa pokok bahasan kalor yang menggunakan model problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ngadirojo-Pacitan semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Pada uji efektifitas pembelajaran menggunakan Model problem-based learning dengan setting kooperatif diperoleh persentase 59,40%, angka ini masuk dalam kategori cukup efektif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan model problem-based learning dengan setting kooperatif dan dengan pembelajaran konvensional, (2) model problem-based learning dengan setting kooperatif cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran fisika.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries010210102293;
dc.subjectMODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING, SETTING KOOPERATIFen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP (Studi Pokok Bahasan Kalor pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 NgadirojoPacitan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009 )en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record