PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP (Studi Pokok Bahasan Kalor pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 NgadirojoPacitan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009 )
Abstract
Proses pembelajaran fisika menghendaki keaktifan siswa dalam proses berpikir
dan mencari pemahaman akan objek, menganalisis, dan mengkonstruksi pengetahuan,
agar terbentuk pengetahuan baru dalam diri siswa tersebut. Penggunaan suatu model
pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
merupakan salah satu model yang sesuai dalam pembelajaran fisika. Oleh karena itu,
diperlukan pengembangan model pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran fisika adalah model pembelajaran problem-based
learning dengan setting kooperatif.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) adakah perbedaan
yang signifikan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran
problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model pembelajaran
konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP?, (2) Seberapa besar efektivitas
pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem-based learning dengan
setting kooperatif dalam pembelajaran fisika di SMP?. Tujuan penelitian ini ialah: (1)
untuk mengkaji adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa yang diajar
menggunakan problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model
pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP, (2) untuk mengkaji
seberapa besar efektifitas pembelajaran menggunakan model problem-based learning
dengan setting kooperatif dalam pembelajaran fisika di SMP. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngadirojo-Pacitan. Responden penelitian
ditentukan secara cluster random sampling yaitu kelas VII G sebagai kelas kontrol dan
VII H sebagai kelas eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan one group pretest
and post-test design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan: (1) uji t-test
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa antara model problem-based
learning dengan setting kooperatif dan pembelajaran konvensional, (2). uji efektifitas
untuk mengetahui efektifitas pembelajaran model problem-based learning Dengan
setting kooperatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan signifikansi sebesar 0,008.
Oleh karena sigfinikansi lebih kecil dari 0,05 (0,008 < 0,05), maka H
diterima. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika siswa pokok bahasan kalor yang menggunakan
model problem-based learning dengan setting kooperatif dengan model pembelajaran
konvensional pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ngadirojo-Pacitan semester ganjil
tahun pelajaran 2008/2009. Pada uji efektifitas pembelajaran menggunakan Model
problem-based learning dengan setting kooperatif diperoleh persentase 59,40%, angka
ini masuk dalam kategori cukup efektif.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar menggunakan model problem-based learning dengan setting
kooperatif dan dengan pembelajaran konvensional, (2) model problem-based learning
dengan setting kooperatif cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran fisika.