• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    VIABILITAS MONOSIT YANG DIPAPAR Streptococcus mutans DAN DIINKUBASI DENGAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)

    No Thumbnail [100%x80]
    View/Open
    Fama Alburuda - 091610101012_01.pdf (273.4Kb)
    Date
    2013-12-02
    Author
    Fama Alburuda
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Streptococcus mutans merupakan bakteri anaerob utama penyebab infeksi karies dan infeksi odontogen. Infeksi odontogen merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan gigi yang awalnya bersumber dari kerusakan jaringan keras gigi atau jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh bakteri. Penjalaran infeksi ini dapat menyebar melalui pembuluh darah (hematogenous) dan dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis bahkan infark miokardial akut. Monosit merupakan salah satu jenis leukosit atau sel darah putih yang berperan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Fungsi dari monosit yaitu memfagosit dan mencerna bahan asing beserta jaringan yang mati. Oleh karena itu, kelangsungan hidup (viabilitas) monosit merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pertahanan tubuh guna merespon adanya bakteri S. mutans. Viabilitas sel dipengaruhi oleh adanya radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas menyebabkan rusaknya struktur mebran sel. Zat antioksidan berguna dalam mencegah terjadinya kerusakan sel. Tubuh memerlukan antioksidan eksogen guna membantu kerja dari antioksidan endogen. Bawang putih mengandung diallil disulfida yang dapat membantu kerja dari antioksidan endogen. Diallil disulfida bekerja sebagai pelindung terhadap jenis radikal bebas yang baru dengan memutus reaksi rantai dan mengubahnya menjadi produk-produk yang lebih stabil. Sehingga integritas membran sel monosit tetap utuh dan sel dapat melakukan aktifitas biokimia guna melanjutkan kehidupannya. Minyak zaitun dan jinten hitam telah terbukti secara klinis mampu meningkatkan viabilitas monosit. Minyak zaitun dan jinten hitam mengandung PUFA yang dapat memperbaiki struktur membran sel yang rusak akibat radikal bebas. viii Tujuan penelitian ini adalah mengetahui viabilitas sel monosit yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih dan dipapar S. mutans dan menentukan konsentrasi paling efektif ekstrak bawang putih yang dapat mempengaruhi viabilitas sel monosit. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vitro dengan rancangan The post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Bioscience Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel isolat monosit yang dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 100%, kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 75%, kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 50%, kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 25%, kelompok kontrol negatif (tidak diinkubasi minyak zaitun), dan kelompok kontrol positif yang diinkubasi dengan minyak zaitun konsentrasi 100% dan minyak jinten hitam konsentrasi 100%. Viabilitas atau kelangsungan hidup monosit diamati dengan pewarnaan trypan blue dimana sel monosit yang viabel (hidup) memiliki membran sel yang tetap utuh dengan sitoplasma tetap bening setelah dipapar bakteri (tidak menyerap pewarnaan trypan blue). Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan jumlah monosit yang viabel (hidup), dari yang paling tinggi adalah kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 100%. Analisis data menunjukkan bahwa inkubasi dengan ekstrak bawang putih konsentrasi 100% mempunyai fungsi setara dengan kelompok kontrol positif dalam meningkatkan viabilitias monosit. Kesimpulan hasil penelitian ini, ekstrak bawang putih (Allium sativum) dapat meningkatkan viabilitas sel monosit yang dipapar S. mutans dimana konsentrasi paling efektif ekstrak bawang putih yang dapat mempengaruhi viabilitas sel monosit yang dipapar oleh S. mutans adalah 100%.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2071
    Collections
    • UT-Faculty of Dentistry [2111]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    NoThumbnail