• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KOSOVO MELEPASKAN DIRI DARI SERBIA

    No Thumbnail [100%x80]
    View/Open
    gdlhub- (68)xx_1.pdf (389.4Kb)
    Date
    2014-01-21
    Author
    Rindy Jayanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kosovo merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya adalah etnis Albania, sedangkan yang menjadi etnis minoritas adalah etnis Serbia. Sudah sejak lama kedua etnis ini memendam kebencian. Konflik yang terjadi antara etnis Serbia dan etnis Albania sudah terjadi sejak sebelum abad ke-19. Pada masa pemerintahan Josip Broz Tito, Kosovo diberikan keistimewaan berupa status otonomi khusus melalui Konstitusi 1974. Dengan adanya pemberian status otonomi khusus Kosovo membuat Serbia khawatir apabila Kosovo yang mayoritas penduduknya etnis Albania menuntut status republik penuh. Pada tahun 1987, Slobodan Milosevic terpilih menjadi Presiden Serbia menggantikan Tito yang berasal dari etnis Serbia. Tindakan awal yang dilakukan oleh Milosevic kepada Kosovo yaitu menghapus status otonomi serta membubarkan pemerintahan Kosovo dengan alasan untuk melindungi etnis Serbia yang menjadi etnis minoritas di Kosovo. Sejak saat itu, masyarakat etnis Albania di Kosovo yang mengalami diskriminasi, baik di bidang pendidikan maupun di bidang kesehatan yang dilakukan pemerintah Serbia. Hal ini memicu kemarahan etnis Albania di Kosovo, yang akhirnya membentuk gerakan nasionalis Kosovo Liberation Army (KLA) yang menginginkan kemerdekaan bagi Kosovo. Adanya KLA, membuat pemerintahan Serbia terdorong untuk mengambil tindakan represif berupa ethnic cleansing atau pembersihan etnis terhadap etnis Albania di Kosovo. Masyarakat etnis Albania banyak yang dibunuh, diperkosa, diusir dari Kosovo, dibakar rumahnya, dan lain-lain. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa masyarakat etnis Albania di Kosovo menginginkan lepas dari Serbia dan mendapatkan kemerdekaan bagi Kosovo. Dewan Keamanan PBB akhirnya ikut serta dalam upaya menyelesaikan konflik di antara kedua etnis ini dengan membuat Resolusi nomor 1244 tahun 1999. Di dalam resolusi ini, PBB menetapkan untuk menghentikan sementara pemerintahan Serbia atas Kosovo dan juga menempatkan Kosovo berada di bawah United Nations Interim Administration Mission in Kosovo (UNMIK). Akhirnya, sampai dengan munculnya Martti Ahtisaari yang mengusung sebuah proposal kemerdekaan bagi Kosovo. Pada tanggal 17 Februari 2008, deklarasi kemerdekaan Kosovo dibacakan oleh Perdana Kosovo, Menteri Hashim Tachi. Pembacaan deklarasi ini menandakan bahwa Kosovo telah merdeka dan melepaskan diri dari Serbia.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19496
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5682]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    NoThumbnail