dc.description.abstract | Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah harus berlangsung menarik,
aktivitas siswa sebagai pembelajar selalu antusias dalam mengikuti setiap mata
pelajaran. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hasil observasi
menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang disajikan oleh guru di SMA Negeri
Rambipuji belum melibatkan aktivitas siswa. Kondisi kelas pasif dan hanya terjadi
pemberian informasi dari guru ke siswa. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang dianggap penting untuk dicatat. Hal itu menyebabkan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran sangat kurang, karena guru terlalu mendominasi
pembelajaran di kelas. Kondisi seperti itu dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa
karena pembelajaran yang disajikan kurang menarik sehingga akan berpengaruh pada
hasil belajar dan tujuan pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi menggunakan metode eksperimen
dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) di kelas XI IPA
2 SMA Negeri Rambipuji.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu (a) tahap observasi; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan
pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) dilaksanakan sebanyak
dua siklus dengan tes hasil belajar sebanyak dua kali. Komponen-komponen pokok
vii
dalam setiap siklus adalah: perencanaan atau planning, tindakan atau acting,
pengamatan atau observing, refleksi atau reflecting.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata prosentase aktivitas siswa pada siklus
I pertemuan 1 sebesar 67,8% dan pertemuan ke-2 sebesar 69,2%. Nilai ini
menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran mengalami
peningkatan yang signifikan. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebesar
65, nilai ini sama dengan nilai standar ketuntasan minimum yaitu 65. Ketuntasan
hasil belajar klasikan pada siklus I sebesar 69,4%. Nilai tersebut masih jauh dari
standar ketuntasan klasikal sebesar 85%, sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.
Rata-rata prosentase aktivitas siswa pada siklus II dengan 3 pertemuan adalah:
pertemuan 1 sebesar 78%; pertemuan ke-2 sebesar 81,4% dan pertemuan ke-3 sebesar
81,7%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80 dengan ketuntasan hasil
belajar klasikal sebesar 94,4%. Nilai ketuntasan hasil belajar klasikal yang diperoleh
pada siklus II melebihi standar ketuntasan klasikal sebesar 85%, sehingga siklus
dihentikan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dengan
pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kelas dapat
memenuhi ketuntasan hasil belajar klasikal. Peneliti berharap dari penelitian tindakan
kelas yang telah dilakukan ini, guru hendaknya selalu melakukan inovasi dalam
pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta mengetahui
kecenderungan gaya belajar siswa. | en_US |