dc.description.abstract | Jagung merupakan salah satu jenis serealia yang banyak
diusahakan oleh petani di Indonesia. Jagung merupakan salah satu komoditas
yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi dan mempunyai peluang untuk
dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber karbohidrat dan protein
setelah beras. Prospek tanaman jagung dalam industri cukup baik seperti
pembuatan beras jagung, tepung jagung, minyak jagung, gula jagung dan
methanol. Tepung jagung dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti
tepung gandum karena beberapa hal, yaitu jumlah kandungan protein tepung
jagung yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung gandum, persediaan jagung
v
di Indinesia cukup besar dan mudah diperoleh dipasaran, dan tepung jagung
mengandung beta karoten. Untuk dapat menggantikan tepung gandum maka perlu
dilakukannya modifikasi terhadap tepung jagung alami dengan tujuan untuk
memperbaiki sifat fungsional tepung jagung. Dengan dilakukannya modifikasi
terhadap tepung jagung ini diharapkan tepung jagung dapat digunakan sebagai
pengganti tepung gandum atau sebagai bahan subtitusi pada proses pengolahan
makanan dengan bahan dasar tepung. Modifikasi tepung jagung ini dilakukan
dengan melakukan perendaman jagung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik fisik,
kimia dan fungsional tepung jagung dengan variasi lama perendaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman berpengaruh terhadap
sifat fisik, kimia dan fungsional tepung jagung. Perendaman merubah sifat fisik,
kimia dan fungsional tepung jagung termodifikasi dengan perendaman. Perlakuan
perendaman cenderung meningkatkan rendemen tepung jagung termodifikasi
berkisar antara 70,552% sampai dengan 75,586% lebih tinggi dari tepung jagung
tanpa perendaman yaitu 54,051%, densitas kamba tepung jagung termodifikasi
berkisar antara 0,4175g/mL sampai dengan 0,4541g/mL lebih tinggi dari tepung
jagung tanpa perendaman yaitu 0,3898 g/mL, kadar air tepung jagung
termodifikasi berkisar antara 12,7135% sampai dengan 14,5676% lebih tinggi dari
tepung jagung tanpa perendaman yaitu 11,7393%, viskositas panas dan dingin
tepung jagung termodifikasi berkisar antara 13,50 mPa.s sampai dengan 16.25
mPa.s dan 17,00 mPa.s sampai dengan 20,50 mPa.s lebih tinggi dari tepung
jagung tanpa perendaman yaitu 10,00 mPa.s dan 13,50 mPa.s, nilai kelarutan
airnya (NKA) tepung jagung termodifikasi berkisar antara 2,75% sampai dengan
6,19% lebih tinggi dari nilai tepung jagung tanpa perendaman yaitu 2,747%, dan
suhu gelatinisasi tepung jagung termodifikasi berkisar antara 72,7
C sampai
dengan 75,3
o
C lebih tinggi dari tepung jagung tanpa perendaman yaitu. 68,2
C.
dan perlakuan perendaman cenderung menurunkan kadar protein tepung jagung
termodifikasi berkisar antara 8.91% sampai dengan 6,34% lebih rendah dari
tepung jagung tanpa perendaman yaitu 9,13%, kadar pati tepung jagung
termodifikasi berkisar antara 49,459% sampai dengan 46,661% lebih rendah dari
tepung jagung tanpa perendaman yaitu 51,475%, kadar lemak/minyak tepung
jagung termodifikasi berkisar antara 15,1249% sampai dengan 12,3277% lebih
rendah dari tepung jagung tanpa perendaman yaitu 15,7269%, kadar beta-karoten
tepung jagung termodifikasi berkisar antara 0,2856% sampai dengan 0,2378%
lebih rendah dari tepung jagung tanpa perendaman yaitu 0,3497%, pH tepung
jagung termodifikasi berkisar antara 5,083 sampai dengan 4,137 lebih rendah dari
tepung jagung tanpa perendaman yaitu 6,293, nilai penyerapan air (NPA) tepung
jagung termodifikasi berkisar antara 26,522% sampai dengan 19,148% lebih
rendah dari yaitu 26,511%, daya pemekaran tepung jagung termodifikasi berkisar
antara 608,987% sampai dengan 516,435% lebih rendah dari tepung jagung tanpa
perendaman yaitu 631,004%. | en_US |