dc.description.abstract | Cabai merah (Capsicum annum L.) di Indonesia merupakan komoditas
sayuran yang penting dilihat dari kebutuhan maupun jumlahnya. Salah satu hama
penting tanaman cabai adalah Thrips tabaci L. menyerang daun dan buah, selain
itu Thrips juga sebagai vektor penyakit virus yang dapat menyebabkan kriting dan
kerdil, pada tingkat serangan yang berat dapat menyebabkan kehilangan hasil
mencapai 30-40%. Pengendalian hama cabai di Indonesia masih mengandalkan
insektisida sintetik, penggunaan insektisida yang kurang bijaksana akan dapat
menimbulkan dampak negatif seperti terjadinya resurgensi hama, resistensi hama,
matinya musuh alami, polusi lingkungan, dan merugikan kesehatan manusia.
Salah satu alternatif pengendalian hayati dengan menggunakan Nematoda
Entomopatogen (NEP), S. carpocapsae dan Beauveria bassiana. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedua aplikasi agensia hayati tersebut
terhadap populasi Thrips dan musuh alami pada tanaman cabai merah.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) terdiri atas lima perlakuan setiap perlakuan diulang lima kali.
Perlakuannya yaitu: (1) S. carpocapsae dan B. bassiana, (2) S. carpocapsae,
(3) S. carpocapsae dengan perekat, (4) B. bassiana dan (5) Insektisida. Aplikasi
agensia hayati dan insektisida dilakukan pada sore hari dengan kerapatan
S. carpocapsae 280.000 IJ/ m
2
, B. bassiana dengan konsentrasi 2 g/l dan
insektisida zeta sipermetrin dengan dosis 0,25 cc/l. Aplikasi dilakukan setiap tujuh
hari sekali pada tanaman umur 14 sampai dengan 81 hari setelah tanam. Data hasil
pengamatan ditranformasi dengan
)5,0( +x dan dianalis dengan sidik ragam
(Anova), jika beda nyata dianalisis menggunakan uji kisaran jarak berganda
Duncan pada taraf nyata 5%. | en_US |