Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Cholifah
dc.date.accessioned2014-01-20T00:20:43Z
dc.date.available2014-01-20T00:20:43Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM021710101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17755
dc.description.abstractUbi kayu mempunyai sifat mudah busuk dan harus dikonsumsi segera. Apabila dibiarkan selama 2 hari dan tidak segera diolah maka warna yang semula putih kekuningan akan menjadi coklat kebiruan. Untuk mengatasi penurunan mutu ubi kayu adalah dengan cara pembuatan makanan seperti tape, suwar-suwir, jenang tape. Salah satu industri rumah tangga yang memproduksi makanan berbahan dasar ubi kayu adalah Tape 86. Industri rumah tangga seringkali dihadapkan pada masalah penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan beberapa batasan-batasan yang ada pada industri tersebut. Maka untuk memecahkan masalah ini dapat digunakan linear programming menggunakan model matematis. Program linear merupakan suatu model umum yang digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Apabila suatu masalah linear programming melibatkan lebih dari dua kegiatan maka dapat digunakan suatu cara yang lazim dipakai untuk menentukan kombinasi optimal dari tiga variabel atau lebih yaitu dengan menggunakan metode simplek. Namun pemecahan linear programming juga dapat diselesaikan menggunakan program yang ada di komputer yaitu Mathematic program (Mathprog) karena penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah tanpa harus dengan perhitungan manual yang menggunakan kalkulator. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formula yang tepat dalam memperoleh keuntungan maksimal pada kondisi sebelum dan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di industri rumah tangga “Tape 86” Jember. Menurut perhitungan metode simplek dan Mathprog, formula keuntungan optimal pada kondisi sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak adalah Z = 1.875.741X1 + 96.300X2 + 158.150X3 dengan solusi optimal sebesar Rp 5.252.100/ produksi dengan produksi tape saja sebanyak 2800 kg. Dan formula keuntungan optimal pada kondisi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak, didapatkan keuntungan Z = 642.845X1 + 106.100X2 + 129.500X3 dengan solusi optimal sebesar Rp1.800.000/ produksi dengan produksi tape saja sebanyak 2800 kg tanpa harus memproduksi suwar-suwir dan jenang tape.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021710101022;
dc.subjectStudi Optimasien_US
dc.title“ Studi Optimasi pada Produk Tape Ubi Kayu dan Olahannya (Studi Kasus di Industri Rumah Tangga Tape 86 Jember)”en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record