AJIAN FORMULASI DAN ORGANOLEPTIK TERHADAP MINUMAN FUNGSIONAL TEH (Camelia sinensis) - SECANG (Caesalpinia sappan L.) EFFERVESCENT
Abstract
Berdasarkan teori molekuler, penyakit degeneratif seperti tumor dan kanker
dipicu oleh adanya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas tersebut dapat ditangkal
oleh senyawa antioksidan yang terdapat dalam bahan-bahan alami seperti teh dan
secang. Untuk mendapatkan senyawa aktif dalam teh dan secang, selama ini hanya
dengan menyeduhnya menggunakan air panas. Cara tersebut tidak praktis dan kurang
menarik dalam hal sifat organoleptik. Sehingga perlu dibuat suatu produk minuman
ringan teh-secang. Minuman ringan berbasis teh dan secang ini dibuat menjadi suatu
sediaan yang praktis dengan cita rasa yang enak dan menarik yaitu dengan dibuat
produk effervescent.
Teh dan secang yang akan diformulasi diekstrak terlebih dahulu. Proses
pengekstrakan menggunakan penyeduhan dengan air panas (100
o
C) selama 10 menit
untuk teh dan 30 menit untuk secang serta penambahan bahan pengisi (maltodekstrin)
sebesar 8 % (b/v). Masing-masing campuran tersebut dikeringkan dengan pengering
semprot (spary drier) pada suhu inlet 170
o
C dan suhu outlet 190
C, sehingga
diperoleh serbuk ekstrak teh dan serbuk ekstrak secang. Sementara itu, dibuat pula
formula effervescent dengan cara mencampurkan asam sitrat, natrium bikarbonat,
sukrosa dan gula rendah kalori.
Penelitian ini menggunakan 10 formulasi yang merupakan variasi
perbandingan konsentrasi antara serbuk ekstrak teh dan serbuk ekstrak secang dengan
penggunaan formula effervescent yang sama. Karena jenis teh yang digunakan adalah
teh hijau dan teh hitam, maka total formulasi tersebut ada 20 macam. Formulasi A1
sampai dengan A5 adalah perbandingan konsentrasi serbuk ekstrak teh sebesar 1,2 g;
o
dengan serbuk ekstrak secang sebesar 0,12 g; 0,24 g; 0,36 g; 0,48 g dan 0,6 g.
Sedangkan formulasi B1 sampai dengan B5 merupakan perbandingan konsentrasi
serbuk ekstrak teh sebesar 1,2 g; 0,9 g; 0,6 g; 0,3 g dan 0 g dengan konsentrasi serbuk
ekstrak secang sebesar 0 g; 0,3 g; 0,6 g; 0,9 g dan 1,2 g. Semua formulasi tersebut
dianalisa berat per formulasi, kadar air, kadar abu, pengukuran warna, waktu larut
volume buih, pH, persen kekeruhan, total padatan dan organoleptik hedonik. Analisa
dilakukan secara duplo.
Dari hasil analisa diperoleh formulasi terbaik yaitu A5 dan B5. Formulasi tehsecang
effervescent A5 (1,2 g serbuk ekstrak teh : 0,6 g serbuk ekstrak secang) memiliki
karakteristik fisik untuk teh hijau-secang berwarna hijau kemerahan, higroskopis,
menghasilkan buih bila dilarutkan dalam air (250.02 cm
xii
3
), cepat melarut (319 detik) dan
larutannya sedikit keruh (69.6 %). Sedangkan untuk teh hitam-secang berwarna kuning
kemerahan, higroskopis, menghasilkan buih bila dilarutkan dalam air (251.95 cm
), cepat
melarut (139 detik) dan larutannya sedikit keruh (54.65%). Karakteristik sensori formulasi
A5 adalah memiliki efek sparkling, berasa asam manis sedikit sepat dan beraroma asam
manis dengan aroma teh. Sedangkan formulasi teh-secang effervescent B5 (1.2 g serbuk
ekstrak secang) memiliki karakteristik fisik berwarna kuning kemerahan, higroskopis,
menghasilkan buih bila dilarutkan dalam air (253.87 cm
3
), sangat cepat melarut (60.5 detik)
dan larutannya agak keruh (89.65 %). Karakteristik sensori formulasi B5 adalah memiliki
efek sparkling, berasa asam manis sedikit sepat dan beraroma asam manis dengan sedikit
aroma teh.