dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara penghasil gula kelapa yang cukup potensial.
Gula kelapa adalah gula yang diproduksi dengan cara proses evaporasi nira kelapa
(Cocoa Nucifera L). Salah satu media dalam proses evaporasi untuk pembuatan
gula kelapa ini adalah wajan pemasak. Dalam perkembangannya wajan dapat
diganti dengan tabung evaporator yang dibantu dengan vakum. Hal ini dilakukan
mengingat perlunya peningkatan kualitas dan efisiensi dalam produksi gula
kelapa. Pada cara tradisional, bahan bakar yang digunakan dalam proses
pembuatan gula kelapa adalah kayu bakar. Alternatif pengganti bahan bakar dapat
dilakukan dengan menggunakan biomassa yang lain misalnya, kulit buah klampis,
tongkol jagung, tempurung kelapa, briket batu bara, dan minyak tanah. Minyak
tanah digunakan sebagai bahan bakar karena energi panas yang dihasilkan cukup
baik dan tidak menghasilkan polusi yang banyak, sehingga dapat menghasilkan
kualitas gula kelapa yang bagus. Kualitas dan waktu proses pengolahan gula
kelapa juga dapat dipengaruhi oleh proses evaporasi. Sistem vakum merupakan
salah satu alternatif untuk proses tersebut, karena vakum dapat mengkondisikan
ruang evaporasi dengan tekanan yang lebih rendah. Dengan tekanan rendah (di
bawah 1 atm), maka titik didih nira akan turun, sehingga untuk menguapkan air
dalam nira akan lebih cepat. Selain itu, kondisi tabung yang vakum akan
mencegah kontaminasi asap bahan bakar masuk ke dalam tabung yang dapat
mempengaruhi kualitas aroma gula kelapa.
Tujuan penelitian ini adalah menguji mesin pengolah nira dalam proses
pembuatan gula kelapa berbantu vakum dan melakukan analisis kebutuhan energi
dan biaya bahan bakarnya.
Pada penelitian ini digunakan 2 perlakuan yakni pengolahan menggunakan
tabung evaporator tanpa menggunakan vakum dan pengolahan menggunakan
vakum dengan tekanan udara -62 cmHg. Volume nira yang diolah untuk proses
menjadi gula adalah 55 liter dan 30 liter dengan efisiensi energi rata-rata 39% dan
31% secara berturut-turut untuk proses tanpa dan berbantu vakum. Pada
pengolahan tersebut, biaya bahan bakar rata-rata yang dibutuhkan masing-masing
sebesar Rp. 23.833,00 dan Rp. 12.833,00. Proses pemindahan uap nira panas pada
pengolahan tanpa vakum lebih cepat akan tetapi gula yang dihasilkan 16% lebih
sedikit daripada pengolahan mengunakan vakum, karena uap yang keluar pada
proses pengolahan nira kelapa tanpa vakum masih bercampur dengan nira. | en_US |