Show simple item record

dc.contributor.authorMOCH TRI BAGUS SUSENO
dc.date.accessioned2014-01-19T01:22:51Z
dc.date.available2014-01-19T01:22:51Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM011710201095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17154
dc.description.abstractKerupuk udang merupakan makanan tradisional Indonesia yang disukai oleh seluruh masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini terbukti dengan adanya volume ekspor dan jumlah Negara pengimpor kerupuk udang yang terus meningkat. prospek usaha kerupuk udang dikatakan sangat cerah karena didukung oleh berbagai faktor berikut. Kerupuk udang sudah dikenal dan sudah memiliki jaringan pemasaran yang luas, memiliki cita rasa yang khas dan dapat diterima oleh hampir semua orang di seluruh dunia, fleksibel karena dapat berperan sebagai pelengkap lauk dan sebagai makanan ringan/snack, potensi bahan cukup besar yang berasal dari dalam negeri sendiri, teknik pembuatan tidak sulit, dan mesin atau peralatan sudah memenuhi. pangsa pasar kerupuk udang sampai saat ini masih bersaing ketat dengan kerupuk lainnya, karena sampai saat ini jenis kerupuk kerupuk udang sangat banyak dan masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri. Di dalam negeri, permintaan kerupuk udang terus bertambah seiring dengan berkembangnya industri pangan yang menggunakan bahan baku tepung. penggunaan peralatan pembuatan kerupuk yang masih tradisional, terutama pada pemberdayaan tenaga manusia dalam proses pengirisan kerupuk dengan menggunakan pisau biasa akan menyebabkan biaya produksi yang tinggi. Untuk menekan biaya produksi pada pengirisan kerupuk, selanjutnya berkembang mesin pengiris kerupuk mekanis dengan memanfaatkan motor listrik. Dengan adanya mesin pengiris kerupuk mekanis ini, para pengusaha kecil di desadesa akan terbantu dalam meningkatkan produksi hanya dengan tenaga pengiris yang kurang lebih dua orang dan hal ini dapat meminimalisir biaya produksi yang berlebihan akibat tenaga kerja yang terlalu banyak. Seiring dengan adanya mesin pengiris kerupuk mekanis, maka perlu diadakan suatu pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan mesin pengiris kerupuk tersebut. Pengkajian tersebut meliputi aspek teknis, ekonomis. Pengujian aspek teknis meliputi efisiensi mesin pengiris pada saat pengirisan kerupuk. Dari analisis biaya, didapatkan biaya total sebesar Rp. 219.399.394,09 . Sedangkan untuk pengujian kelayakan mesin pengiris kerupuk mekanis tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 43.842.178,04 dan B/C Ratio sebesar 1,23 yang berarti mesin ini layak untuk 2 digunakan. Maka dengan adanya mesin pengiris kerupuk mekanis ini, para pengusaha kecil di desa-desa akan terbantu dalam meningkatkan produksi hanya dengan tenaga pengiris yang kurang lebih dua orang dan hal ini dapat meminimalisir biaya produksi yang berlebihan akibat tenaga kerja yang terlalu banyak. Sehingga dengan bertambahnya kemajuan teknologi tentang mesin pengiris kerupuk ini diharapkan agar dapat memajukan usaha perkrupukan di Indonesia pada umumnya dan kabupaten Jember khususnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011710201095;
dc.subjectPEMANFAATAN MESIN PENGIRIS KERUPUK LOKALen_US
dc.titleANALISIS EKONOMI PEMANFAATAN MESIN PENGIRIS KERUPUK LOKAL STUDI KASUS DI UD. RAHAYU JAYA SIDOARJOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record