Show simple item record

dc.contributor.authorDitho Reza Muliandika
dc.date.accessioned2014-01-18T01:40:22Z
dc.date.available2014-01-18T01:40:22Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM071710201021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16584
dc.description.abstractKarakteristik aliran energi pada proses pengolahan kopi semi basah sangat diperlukan untuk mengetahui nilai energi input setiap proses pengolahan. Pengolahan kopi semi basah ini dapat dikategorikan pengolahan kopi dengan metode yang menerapkan sistem clean production yaitu memanfaatkan limbah hasil pengolahan, seperti memperkecil jumlah limbah karena air yang digunakan lebih sedikit dari pengolahan kopi basah penuh, menggunakan kembali limbah untuk makanan ternak, pupuk, dll serta mendaur ulang limbah agar dapat menjadi bahan bakar alternatif seperti biogas. Kelebihan lain dari pengolahan kopi semi basah yaitu memiliki kualitas kopi yang baik serta penanganannya cepat. Analisis energi pada pengolahan kopi semi basah dilakukan untuk menganalisis kebutuhan energi agar lebih efisien dan efektif selama proses pengolahan. Energi dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk yaitu energi biologis, energi langsung dan energi tak langsung/ embodied energy. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan energi yang efektif dan efisien belum dilakukan secara optimal, maka perlu dilakukannya penelitian mengenai karakteristik aliran energi ini. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu dilakukan perhitungan mengenai energi input pada proses pengolahan kopi semi basah serta menghitung niai rasio energi pada pengolahan kopi semi basah tersebut. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mempelajari dan mengetahui energi input output dari proses pengolahan kopi semi basah dan tujuan khususnya yaitu mengetahui nilai konsumsi energi di setiap proses pengolahan kopi semi basah (1) dan mengetahui nilai rasio energi pada proses pengolahan kopi semi basah (2). Pendekatan analisis yang digunakan yaitu menghitung jumlah energi input setiap proses pengolahan kopi semi basah berdasarkan sumber energi biologis, energi langsung, dan energi tak langsung/ embodied energy. Tempat penelitian ini dilakukan di pabrik pengolahan kopi semi basah di Desa Sidomulyo, Silo – Jember. Pengolahan di Desa Sidomulyo tergolong sebagai pengolahan semi basah karena pengolahan tersebut sudah termasuk dalam klasifikasi pengolahan kopi semi basah yaitu konsumsi penggunaan air untuk proses kurang dari 9 m 3 / ton, tepatnya di unit pengolahan ini menghabiskan sekitar 5,5 m 3 air untuk mengolah kopi HS sejumlah 1 ton. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan pasca panen dari penerimaan bahan baku di pabrik pengolahan sampai kopi berbentuk kopi HS kemas yang siap kirim. Hasil penelitian ini adalah energi input total rata-rata pada proses pengolahan kopi semi basah dengan memperhitungkan embodied energy sebesar 13.527,7 MJ/ton dengan konsumsi terbesar pada embodied energy bangunan produksi sebesar 13.378,5 MJ/ton, sedangkan energi input total rata-rata pada pengolahan kopi semi basah tanpa memperhitungkan embodied energy sebesar 136,6 MJ/ton dengan konsumsi terbesar pada pengupasan kulit buah (pulping) sebesar 118,9 MJ/ton. Rasio energi pada pengolahan kopi semi basah sebesar 2,1 yang berarti pengolahan tersebut masih tergolong sistem transisi (transitional system) yaitu masih kurangnya mesin yang digunakan pada proses pengolahannya dan masih memerlukan energi tanpa diimbangi dengan output produksi biji kopi HS.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071710201021;
dc.subjectKOPI RAKYATen_US
dc.titleKARAKTERISTIK ALIRAN ENERGI PADA PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT DI DESA SIDOMULYOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record