dc.description.abstract | Setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengupayakan terciptanya
tempat kerja yang aman, nyaman, bebas dari penyakit akibat kerja dan bahkan
kecelakaan kerja serta mampu memberi kesempatan untuk menyelamatkan diri
apabila terjadi suatu keadaan darurat atau bencana (Permenaker No. Per05/MEN/1996).
Di dunia industri banyak sekali ditemukan kondisi yang
memungkinkan terjadinya kebakaran karena hampir semua industri yang berbasis
pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api di lingkungan kerjanya (Sahab,
1997). Kebakaran perusahaan adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan karena
merupakan penderitaan dan bencana (Suma’mur, 1995). Oleh karena itu diperlukan
adanya sistem tanggap darurat yang merupakan suatu proses yang dinamis,
berkelanjutan dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang
berhubungan dengan pencegahan dan penanganan darurat bencana (Andriana, 2007).
PT. Petrokimia Gresik mempunyai tiga unit produksi yaitu Pabrik I, Pabrik II,
dan Panrik III. Dari Profil Risiko K3 dan PAK PT. Petrokimia Gresik, Pabrik II
merupakan pabrik yang mempunyai risiko kebakaran lebih banyak dibandingkan
dengan Pabrik I dan Pabrik III yaitu berjumlah 20 risiko. Selain itu, berdasarkan data
mengenai jumlah kebakaran yang terjadi di Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III dalam
kurun waktu 2007-2010, Pabrik II juga mempunyai jumlah kasus kebakaran lebih
banyak dibandingkan dengan kedua pabrik lainnya yaitu sebanyak 41 kasus. Hal
tersebut pada akhirnya dapat mengancam kesehatan, keamanan, kenyamanan dan
keselamatan jiwa tenaga kerja serta lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu
perlu adanya sistem tanggap darurat mengenai kebakaran yang diterapkan untuk
mengurangi kerugian perusahaaan, baik material, korban jiwa maupun efektivitas
waktu serta agar keadaan darurat akibat terjadinya kebakaran dapat segera kembali
normal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem tanggap darurat terhadap
kejadian kebakaran tahun 2007-2010 di Pabrik II PT. Petrokimia Gresik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik II PT. Petrokimia Gresik dengan jumlah
informan sebanyak 7 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam teknik wawancara
mendalam adalah panduan wawancara mendalam dengan bantuan alat perekam suara
(recorder) dan alat tulis. Sedangkan untuk teknik observasi menggunakan lembar
observasi dan alat bantu berupa kamera digital serta alat tulis. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu dari data primer dan sekunder. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan pemeriksaan keabsahan data
dengan menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di PT. Petrokimia Gresik khususnya di
Pabrik II telah ada komitmen, kebijakan, identifikasi keadaan darurat, perencanaan
awal, prosedur keadaan darurat, organisasi keadaan darurat, sarana dan prasarana,
pembinaan dan pelatihan, komunikasi, investigasi dan sistem pelaporan serta inspeksi
dan audit terkait dengan tanggap darurat kebakaran. Akan tetapi masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil tersebut,
diharapkan pihak perusahaan dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada dengan
lebih rinci dalam melakukan identifikasi risiko, menambah jumlah sumberdaya
manusia untuk pemeriksaan sarana, meningkatkan upaya pemeliharaan sarana,
membuat pelaporan kejadian kebakaran secara lengkap sesuai
form, melakukan
investigasi terhadap seluruh kejadian kebakaran, merumuskan prosedur mengenai
investigasi dan pelaporan kejadian kebakaran atau keadaan darurat, melakukan
perbaikan atau penggantian terhadap peralatan untuk proses produksi maupun untuk
penunjang proses produksi yang kondisinya tidak baik atau rusak. | en_US |