dc.description.abstract | Dalam proses belajar mengajar, diperlukan adanya pemilihan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang selama ini berlangsung di
beberapa sekolah, termasuk SMPN 3 Arjasa, lebih berorientasi pada target pemberian
konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali asal
mula konsep tersebut dengan cara mereka sendiri, sehingga pembelajaran yang
demikian akan kurang bermakna. Akibatnya, banyak siswa yang kurang bisa dalam
memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Salah satu solusi yang dapat
digunakan untuk menerapkan pembelajaran dimana siswa dapat menemukan kembali
konsep dari suatu materi adalah dengan menggunakan pendekatan RME (Realiistics
Mathematics Education).
Pembelajaran matematika realistik adalah proses pembelajaran matematika
yang menggunakan dunia nyata sebagai titik tolak untuk mengembangkan konsep dan
gagasan matematika. Siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruk masalah-masalah
dunia nyata dengan cara mereka sendiri dan guru hanya mempunyai peran sebagai
fasilitator saja. Karakteristik RME yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan, yaitu: penggunaan dunia nyata (siswa diberikan permasalahan dan
diminta untuk membayangkannya berkaitan dengan dunia nyata), penggunaan model
(siswa diberikan media berupa benda atau gambar yang sesuai untuk membantu
memecahkan permasalahan), produksi dan konstruksi siswa (siswa diberikan
viii
kesempatan untuk mengkonstruk dan menuangkan ide-ide kreatif), interaktif (siswa
diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya), dan keterkaitan unit belajar
(siswa dibimbing dengan runut dalam menyelesaikan permasalahan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan
pembelajaran RME, mengetahui aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar
siswa ketika pembelajaran RME diterapkan pada sub pokok bahasan perbandingan
dan skala kelas VII B di SMPN 3 Arjasa tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menggunakan siklus model Hopkins, yaitu fase perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan tanggal 26 November sampai dengan
6 Desember 2012 dan subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 3
Arjasa. Waktu penelitian adalah semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif pada aktivitas
guru, siswa, dan ketuntasan hasil belajar.
Data hasil observasi dibedakan menurut aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Persentase aktivitas guru mengalami peningkatan, yaitu 80,20% pada siklus I dan
90,62% pada siklus II. Persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan yang cukup
signifikan pada siklus I dan siklus II. Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar
65,06% dan pada siklus II persentasenya sebesar 75,64%.
Untuk ketuntasan belajar dilihat dari ketuntasan belajar secara individu dan
klasikal. Ketuntasan belajar secara individu, persentase ketuntasan belajarnya sebesar
46,15% pada siklus I meningkat menjadi 88,46% pada siklus II. Ketuntasan belajar
secara klasikal, pada siklus I sebesar 76,92% meningkat menjadi 100% pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan pembelajaran RME efektif digunakan
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 3
Arjasa pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala. | en_US |