dc.description.abstract | Model POE (predict-observe-explain) merupakan salah satu model belajar
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, membantu siswa membentuk
pengetahuannya pertama-tama melalui indera. Kegiatan pembelajaran ini meliputi
melihat, mendengar, menjamah, membau, dan merasakan tentang suatu masalah,
yaitu melakukan dugaan (prediction), membuat observasi (observation), serta
membuat penjelasan (explanation).
Model pembelajaran POE dengan performance assessment adalah suatu
model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan rangkaian tahap-tahap kegiatan
fase serta performance assessment yang diorganisir sedemikian rupa sehingga siswa
dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran
dengan jalan berperan aktif dalam kegiatan eksperimen serta ketrampilan siswa dalam
menentukan pengetahuan secara bermakna serta mengaitkan antara pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui adanya pengaruh model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap performance assessment
siswa SMPN 1 Arjasa Jember, (2) mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran
POE (Predict-Observe-Explain) dengan performance assessment terhadap hasil
belajar siswa SMPN 1 Arjasa Jember.
Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental pendidikan. Subjek
penelitian adalah adalah siswa kelas VII A dan VII B SMPN 1 Arjasa Jember. Kelas
VII B adalah kelas eksperimen dengan penerapan model POE dengan performance
assessment sedangkan kelas VII A adalah kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari semester genap
vii
tahun ajaran 2012/2013. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, observasi, tes, dan wawancara. Adapun parameter yang diukur adalah
performance assessment (penilaian kinerja) dan hasil belajar siswa. Hasil belajar
diwujudkan dalam bentuk nilai pre-test, dan post-test. Metode analisis data yang
digunakan adalah Analisis Kovarian (Anakova) untuk menguji hasil belajar,
sedangkan analisis yang digunakan untuk menguji performance assessment (penilaian
kinerja) siswa adalah uji t (independent sample t test).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
siswa yang signifikan di kelas eksperimen (VII B). Secara klasikal, keaktifan siswa
kelas eksperimen memiliki rerata selisih yang lebih tinggi (77,78) dibandingkan
dengan rerata selisih kelas kontrol (69,25). Hasil analisis menggunakan uji t
(independent sample t test) menunjukkan nilai probabilitas P < 0,05 sehingga dapat
dikatakan bahwa terdapat perbedaan perlakuan yang signifikan terhadap nilai
keaktifan siswa. Aspek kognitif berupa nilai pre-test, dan post-test. Rerata selisih
nilai pre-test dan post-test antara siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
rerata selisih siswa kelas kontrol. Selanjutnya, hasil analisis terhadap nilai pre-test
dan post-test menunjukkan nilai signifikansi P < 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh model POE dengan performance assessment terhadap aspek
kognitif..
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan POE
dengan performance assessment dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hal ini dibuktikan dari hasil aktivitas siswa kelas eksperimen memiliki nilai yang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan aktivitas siswa kelas kontrol. | en_US |