dc.description.abstract | Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan
gejalanya, dari yang bersifat terlihat secara nyata hingga yang bersifat abstrak atau
bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan kemampuan
imaginasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat (Sutarto dan
Indrawati, 2010:1). Data hasil observasi awal pada proses pembelajaran fisika di
SMP Negeri 9 Jember diperoleh hasil bahwa skor rata-rata masih rendah yaitu 63 dan
20 siswa yang tuntas. Rendahnya aktivitas belajar fisika siswa di kelas ditunjukkan
oleh; (1) ketika guru memberikan kesempatan bertanya atau mengajukan pertanyaan,
siswa yang menjawab atau mengajukan pertanyaan pada guru sebanyak dengan baik
13 sedangkan yang masih belum benar 5 siswa, (2) ketika guru menerangkan, siswa
yang mencatat dengan baik sebanyak 5 siswa sedangkan yang asal-asalan dalam
mencatat sebanyak 37 siswa, (3) ketika guru memberikan kesempatan mengerjakan
soal di depan, siswa yang mengerjakan soal di depan kelas dengan benar 13 siswa
sedangkan yang masih salah sebanyak 4 siswa, (4) ketika guru memberikan tugas,
siswa yang mengerjakan tugas dengan baik dan benar 6 siswa sedangkan siswa yang
mengerjakan tugas namun belum baik dan benar 36 siswa. Berdasarkan permasalahan
di atas, maka akan dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian
yang sudah ditetapkan yaitu siswa kelas VII-A SMP Negeri 9 Jember dan
dilaksanakan pada tanggal 06 Desember sampai 08 Desember 2012. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siklus Hopkins. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, observasi dan tes. Data yang
didapatkan adalah hasil belajar fisika siswa dari siklus 1, siklus 2, dan siklus 3.
Hasil analisis data dan observasi siklus 1 hingga siklus 3 menunjukkan bahwa
penerapan Model Problem-Based Instruction disertai animasi macromedia flash telah
berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa di kelas VII-A SMP
Negeri 9 Jember. Untuk aktivitas bertanya ataupun menjawab pertanyaan guru dan
mengerjakan soal di depan sebelum diberikan tindakan masuk dalam kriteria kurang
dan setelah dilakukan tindakan masuk dalam kriteria sedang. Kemudian pada
aktivitas mencatat dan mengerjakan tugas sebelum dilakukan tindakan masuk dalam
kriteria sedang setelah dilakukan tindakan masuk dalam kriteria baik. Peningkatan
hasil belajar terjadi setelah dilakukannya tindakan pada siklus I yaitu sebesar 0,39
dengan kategori sedang. Kemudian setelah dilakukan siklus II terjadi peningkatan
hasil belajar dari setelah dilakukannya refleksi pada siklus sebelumnya yaitu sebesar
0,33 dan setelah dilakukan siklus III terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 0,31.
Presentase ketuntasan hasil belajar fisika juga meningkat seiring meningkatnya
aktivitas belajar fisika siswa. Presentase ketuntasan hasil belajar fisika meningkat dari
61,90% pada siklus 1 menjadi 76,19% pada siklus 2 dan 80,95% pada siklus 3. Pada
siklus 1 kelas belum dikatakan tuntas kemudian pada siklus 2 dan siklus 3 kelas
sudah dapat dikatakan tuntas karena telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal di
SMP Negeri 9 Jember yaitu jumlah siswa yang tuntas secara klasikal ≥ 70%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus 1, siklus 2 dan siklus
3 yang berarti penerapan model Problem-Based Instruction disertai animasi
macromedia flash dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang membuat
siswa lebih aktif dan lebih memahami konsep dalam pembelajaran. | en_US |