dc.description.abstract | Hasil penelitian memperlihatkan tahapan dalam pembelajaran kooperatif
dengan pendekatan Problem Based Instruction (PBI) dapat berjalan dengan lancar
yang terlihat di langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti).
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) dalam PBI pada
kedua siklus yaitu memunculkan masalah dalam konteks nyata, mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok dalam
penyelidikan, bekerja, dan belajar, serta membantu siswa mempersiapkan hasil karya
mendapatkan penilaian yang maksimal atau sangat baik dari guru bidang studi
matematika. Tetapi ada satu tahapan yang dinilai kurang maksimal dari guru bidang
studi matematika yaitu tahapan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Persentase aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif
dengan pendekatan Problem Based Instruction (PBI) pada siklus I sebesar 85,00%,
sedangkan pada siklus II sebesar 90,00%. Tetapi para siswa ada yang kurang teliti
dalam mengerjakan LKS yang tampak pada tahap eksperimen untuk membuktikan
hipotesis. Selain itu, siswa juga merasa agak malu dan belum terbiasa dalam
penyajian hasil karya dengan presentasi di depan kelas. Persentase aktivitas belajar
siswa pada siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 69,21% ke
73,43% dengan kategori aktif. Persentase klasikal ketuntasan hasil belajar siswa pada
pembelajaran siklus I sebesar 61,11% dan pada siklus II sebesar 89,19%. Hasil ini
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Problem
Based Instruction (PBI) mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi jajar
genjang dan belah ketupat. | en_US |