Show simple item record

dc.contributor.authorNURHADIANTORO
dc.date.accessioned2025-11-12T04:21:17Z
dc.date.available2025-11-12T04:21:17Z
dc.date.issued2006-11-01
dc.identifier.nim021710201089en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128608
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 12 November 2025en_US
dc.description.abstractTanah pertanian para petani zaman dahulu pada umumnya subur karena lahan mereka berasal dari hutan yang kaya humus. Seiring beijalannya waktu, kandungan humus pada areal pertanian tersebut lama kelamaan habis karena diserap terus menerus oleh tanaman tanpa disertai regenerasi humus atau pengisian unsur hara. Semula, kondisi tanah yang tidak subur biasa diatasi dengan penggunaan pupuk organik. Namun, setelah diperkenalkan pupuk kimia, para petani berubah haluan meninggalkan pupuk organiknya, berganti menggunakan pupuk kimia. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan jelas kurang bijaksana karena justru akan memperburuk kondisi fisik tanah. Oleh karena itu, ketersediaan kompos sangat membantu upaya pemulihan kesuburan tanah. Proses pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai macam bahan organik, kulit kakao juga termasuk bahan organik yang baik untuk pembuatan kompos. Dalam proses pengolahan kulit kakao menjadi pupuk organik ( kompos), terdapat beberapa macam tahap pengolahan. Salah satu tahap pengolahan kulit kakao yang penting adalah proses pengeringan. Dalam proses pengeringan terdapat beberapa macam tipe pengeringan, yaitu di jemur pada sinar matahari langsung (sun dryng), menggunakan alat pengering buatan (artifical dryng) dan kombinasi antara sun dryng dan artifical dryng.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan laju dan efisiensi tipe pengeringan yang paling sesuai digunakan dalam proses pengolahan kulit kakao menjadi pupuk organik. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel pengeringan antara lain adalah suhu, massa bahan, intensitas radiasi matahari, volume bahan, kecepatan udara pengeringan. Dengan variabel pengamatan yaitu perubahan suhu, penurunan kadar air, Pengukuran berat bahan, waktu pengeringan dan perubahan partikel density bahan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh karakteristik dari masing-masing tipe pengeringan. Nilai konstanta pada pengering mekanis adalah 0,0038 jam'1, pengering matahari adalah 0,0264 jam '1 dan pengering kombinasi adalah 0,0141 jam*1. Nilai efisiensi pada pengering mekanis adalah 54,61%, pengering matahari adalah 55,78% dan pengering kombinasi adalah 65,96%.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Suryanto, MP. selaku Dosen Pembimbing Utama (DPU), Ir. Siswijanto, MP. selaku Dosen Pembimbing Anggota Ien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectTIPE PENGERINGANen_US
dc.subjectPENGOLAHAN KULIT KAKAOen_US
dc.subjectPUPUK ORGANIK (KOMPOS)en_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Berbagai Tipe Pengeringan pada Proses Pengolahan Kulit Kakao Menjadi Pupuk Organik (kompos)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. SURYANTO, MPen_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. SISWIJANTO, MPen_US
dc.identifier.validatorHasyimen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record