Pengembangan Media Pembelajaran Augmented Reality pada Materi Sel untuk Mendukung Dimensi Gotong Royong pada Profil Pelajar Pancasila di SMA
Abstract
Banyak konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa salah satunya yaitu
pada materi sel. Penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif
menyebabkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh
guru masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality (AR). Media
pembelajaran augmented reality (AR) merupakan media yang mampu
menampilkan objek secara 3D dan bersifat interaktif. Siswa akan lebih tertarik
dan tidak mudah merasa bosan dan jenuh saat menerima materi menggunakan
media AR. Belum banyak penelitian terkait media pembelajaran augmented
reality yang dikembangkan pada materi sel guna mendukung salah satu dimensi
dalam profil pelajar pancasila yaitu dimensi gotong royong. Dimensi gotong
royong pada profil pelajar pancasila sangat penting ditanamkan dalam diri siswa
untuk membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pada Pancasila. Media
augmented reality diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
sel untuk menanamkan sikap gotong royong yang mampu mendukung profil
pelajar pancasila bagi siswa SMA.
Penelitian dilaksanakan di kelas XI SMAN Kalisat pada semester ganjil
Tahun Ajaran 2024/2025. Penelitian ini hanya dilakukan pada 1 kelas sebagai
sampel penelitian yaitu kelas X1-7. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
metode Research and Development (R&D) dan model pengembangan 4D (Define,
Design, Development, dan Disseminate) namun pada penelitian ini hanya sampai
tahap development. Metode pengumpulan data menggunakan data primer yaitu
angket kebutuhan guru dan siswa, validasi ahli, angket kepraktisan respon siswa,
pre-test dan post-test, penilaian dimensi gotong royong pada P3 serta data
sekunder berupa studi pustaka jurnal, buku, dan laman resmi Kemendikbud. Data uji validitas diperoleh dari hasil validasi oleh validator materi, media, dan
pengguna. Sedangkan data uji kepraktisan diperoleh dari pengambilan angket
kepraktisan respon siswa. Data uji efektifitas diperoleh dari hasil belajar siswa
berupa pre-test dan post-test selanjutnya dianalisis menggunakan rumus
normalized gain. Uji ketercapaian dimensi gotong royong pada P3 dengan media
pembelajaran augmented reality diperoleh berdasarkan rubrik penilaian
ketercapaian dimensi gotong royong pada P3 pada proses pengerjaan LKPD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas media pembelajaran
augmented reality oleh ahli materi sebesar 82,20% dengan kategori sangat valid,
ahli media diperoleh hasil sebesar 87,50% dengan kategori sangat valid, dan ahli
pengguna diperoleh hasil sebesar 81,33% dengan kategori sangat valid.
Kepraktisan media pembelajaran augmented reality menggunakan angket
kepraktisan respon siswa dengan rata-rata hasil presentase pada semua aspek
sebesar 86,1% dengan kategori sangat praktis. Efektifitas media pembelajaran
augmented reality pada materi sel termasuk dalam kategori sedang dengan nilai
N-Gain yaitu sebesar 0,45. Ketercapaian dimensi gotong royong pada P3 dengan
media pembelajaran augmented reality pada materi sel juga tergolong sedang
dengan rata-rata nilai keseluruhan aspek sebesar 69,2%. Secara keseluruhan,
media pembelajaran augmented reality yang telah dikembangkan dalam ketegori
sangat valid, praktis, dan efektif dalam kategori sedang, serta mampu mendukung
dimensi gotong royong pada P3 pada tingkat sedang. Namun, masih terdapat
ruang untuk meningkatkan efektivitas dan ketercapaian dimensi gotong royong
pada P3 dengan media pembelajaran AR.