Show simple item record

dc.contributor.authorSUYITNO, Ayes Tri
dc.date.accessioned2025-09-15T06:53:45Z
dc.date.available2025-09-15T06:53:45Z
dc.date.issued2025-03-17
dc.identifier.nim200210402035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128155
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 15 September 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractTradisi slametan merupakan upacara ritual yang telah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Islam Jawa untuk memperingati peristiwa penting dalam kehidupan seseorang. Salah satu slametan yang sampai saat ini masih dilaksanakan di Desa Tempurejo, yaitu Tingkeban. Tingkeban adalah upacara atau ritual yang dilaksanakan oleh wanita hamil saat kandungannya memasuki usia ke tujuh bulan. Tingkeban dipercaya dapat memberi keselamatan kepada calon ibu dan anak yang ada dalam kandungan. Terdapat cerita mitos dalam pelaksaanaan tradisi Tingkeban di Desa Tempurejo. Pertama, pelaksanaan tradisi Tingkeban dipercaya memiliki tujuan esensial untuk menghormati para leluhur dari sang bayi atau ngopahi kaki among lan nini among. Kedua, pelaksanaan tradisi Tingkeban juga diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada saudara gaib jabang bayi, yaitu sedulur papat kelima pancer. Ketiga, mitos yang berkembang mengenai pelaksanaan tradisi Tingkeban, yaitu apabila seorang wanita yang sedang mengandung usia kandungan tujuh bulan tidak menjalani tradisi Tingkeban maka diyakini kandungannya bisa hilang dicuri pelaku pesugihan Pujan. Fokus atau rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu wujud mitos dalam tradisi Tingkeban, makna simbolik dalam tradisi Tingkeban, nilai-nilai budaya pada mitos dalam tradisi, fungsi mitos dalam tradisi Tingkeban, dan pemanfaatan mitos dalam tradisi Tingkeban pada masyarakat jawa di Tempurejo Kabupaten Jember sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun rancangan penelitian yang digunakan, yaitu tradisi lisan dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, transkripsi dan terjemahan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik etnografi model spradley.Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa wujud mitos dalam dalam tradisi Tingkeban berupa cerita yang diyakini oleh masyarakat Desa Tempurejo, bahwa tradisi Tingkeban dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur (ngopahi kaki among lan nini among) dan saudara gaib jabang bayi (sedulur papat kelima pancer) serta untuk menangkal hal-hal buruk seperti ritual pesugihan Pujan. Makna simbolik mitos dalam tradisi Tingkeban terkandung dalam sesaji, perlengkapan, maupun prosesinya. Nilai-nilai budaya yang terkandung pada mitos dalam tradisi Tingkeban, yaitu: (1) nilai religius, berupa keteringatan manusia terhadap Tuhan, keimanan manusia kepada Tuhan, percaya kepada yang gaib, bersyukur dan bersedekah. (2) nilai sosial, berupa kerukunan, gotong royong, dan saling menghargai atau toleransi. (3) nilai kepribadian, berupa sopan santun, kedermawanan, kasih sayang, dan kesabaran. Fungsi mitos dalam tradisi Tingkeban, yaitu: (1) sebagai sarana pengingat leluhur, (2) sebagai sarana pengingat Tuhan, (3) sebagai sarana penyambung tali silaturahmi dan kerukunan, (4) sebagai sarana untuk mengajarkan kepatuhan budaya, (5) sebagai sarana untuk mengajarkan rasa bersyukur, dan (6) fungsi ekonomi, yaitu sebagai penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat yang berprofesi sebagai pelukis wayang pada kelapa gading. Mitos dalam tradisi Tingkeban dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran teks prosedur mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMA/sederajat kelas XI kurikulum merdeka dengan tujuan pembelajaran menganalisis stuktur dan kebahasaan teks prosedur. Selain dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran di kelas, juga dapat ditindaklanjuti menjadi pembelajaran bermakna melalui kegiatan praktek pelaksanaan tradisi Tingkeban. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini, yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan mitos dalam tradisi Tingkeban pada masing-masing wilayah di Kabupaten Jember. Bagi yang ingin melakukan penelitian serupa disarankan untuk meneliti tradisi Tingkeban dari sisi lain, misalnya pergeseran nilai, prosesi atau ritual dalam tradisi Tingkeban. Terlepas dari itu semua, hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan untuk ilmu budaya, sastra lisan, dan pengembangan ilmu folkloren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectTradisi Tingkebanen_US
dc.subjectMasyarakat Jawaen_US
dc.titleMitos dalam Tradisi Tingkeban pada Masyarakat Jawa di Tempurejo Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Sukatman, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Fitri Nura Murti, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorRevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record