• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Mitos dalam Tradisi Tingkeban pada Masyarakat Jawa di Tempurejo Kabupaten Jember

    Thumbnail
    View/Open
    Ayes Tri Suyitno_200210402035 (2.591Mb)
    Date
    2025-03-17
    Author
    SUYITNO, Ayes Tri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tradisi slametan merupakan upacara ritual yang telah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Islam Jawa untuk memperingati peristiwa penting dalam kehidupan seseorang. Salah satu slametan yang sampai saat ini masih dilaksanakan di Desa Tempurejo, yaitu Tingkeban. Tingkeban adalah upacara atau ritual yang dilaksanakan oleh wanita hamil saat kandungannya memasuki usia ke tujuh bulan. Tingkeban dipercaya dapat memberi keselamatan kepada calon ibu dan anak yang ada dalam kandungan. Terdapat cerita mitos dalam pelaksaanaan tradisi Tingkeban di Desa Tempurejo. Pertama, pelaksanaan tradisi Tingkeban dipercaya memiliki tujuan esensial untuk menghormati para leluhur dari sang bayi atau ngopahi kaki among lan nini among. Kedua, pelaksanaan tradisi Tingkeban juga diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada saudara gaib jabang bayi, yaitu sedulur papat kelima pancer. Ketiga, mitos yang berkembang mengenai pelaksanaan tradisi Tingkeban, yaitu apabila seorang wanita yang sedang mengandung usia kandungan tujuh bulan tidak menjalani tradisi Tingkeban maka diyakini kandungannya bisa hilang dicuri pelaku pesugihan Pujan. Fokus atau rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu wujud mitos dalam tradisi Tingkeban, makna simbolik dalam tradisi Tingkeban, nilai-nilai budaya pada mitos dalam tradisi, fungsi mitos dalam tradisi Tingkeban, dan pemanfaatan mitos dalam tradisi Tingkeban pada masyarakat jawa di Tempurejo Kabupaten Jember sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun rancangan penelitian yang digunakan, yaitu tradisi lisan dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, transkripsi dan terjemahan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik etnografi model spradley.Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa wujud mitos dalam dalam tradisi Tingkeban berupa cerita yang diyakini oleh masyarakat Desa Tempurejo, bahwa tradisi Tingkeban dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur (ngopahi kaki among lan nini among) dan saudara gaib jabang bayi (sedulur papat kelima pancer) serta untuk menangkal hal-hal buruk seperti ritual pesugihan Pujan. Makna simbolik mitos dalam tradisi Tingkeban terkandung dalam sesaji, perlengkapan, maupun prosesinya. Nilai-nilai budaya yang terkandung pada mitos dalam tradisi Tingkeban, yaitu: (1) nilai religius, berupa keteringatan manusia terhadap Tuhan, keimanan manusia kepada Tuhan, percaya kepada yang gaib, bersyukur dan bersedekah. (2) nilai sosial, berupa kerukunan, gotong royong, dan saling menghargai atau toleransi. (3) nilai kepribadian, berupa sopan santun, kedermawanan, kasih sayang, dan kesabaran. Fungsi mitos dalam tradisi Tingkeban, yaitu: (1) sebagai sarana pengingat leluhur, (2) sebagai sarana pengingat Tuhan, (3) sebagai sarana penyambung tali silaturahmi dan kerukunan, (4) sebagai sarana untuk mengajarkan kepatuhan budaya, (5) sebagai sarana untuk mengajarkan rasa bersyukur, dan (6) fungsi ekonomi, yaitu sebagai penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat yang berprofesi sebagai pelukis wayang pada kelapa gading. Mitos dalam tradisi Tingkeban dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran teks prosedur mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMA/sederajat kelas XI kurikulum merdeka dengan tujuan pembelajaran menganalisis stuktur dan kebahasaan teks prosedur. Selain dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran di kelas, juga dapat ditindaklanjuti menjadi pembelajaran bermakna melalui kegiatan praktek pelaksanaan tradisi Tingkeban. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini, yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan mitos dalam tradisi Tingkeban pada masing-masing wilayah di Kabupaten Jember. Bagi yang ingin melakukan penelitian serupa disarankan untuk meneliti tradisi Tingkeban dari sisi lain, misalnya pergeseran nilai, prosesi atau ritual dalam tradisi Tingkeban. Terlepas dari itu semua, hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan untuk ilmu budaya, sastra lisan, dan pengembangan ilmu folklor
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128155
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15644]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository