Mutu Fisik dan Kimia Simplisia Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan Perlakuan Blanching Hasil Pengeringan Oven Microwave
Abstract
Proses pengeringan merupakan langkah penting dalam pembuatan simplisia temulawak, yang bertujuan untuk menurunkan kadar air hingga mencapai level tertentu. Hal ini dilakukan untuk memperlambat kerusakan akibat aktivitas biologis dan kimia. Beberapa faktor yang memengaruhi kadar air bahan meliputi karakteristik internal bahan, metode pengolahan, kelembapan selama penyimpanan, serta teknik pengemasan. Selain pengeringan, perlakuan pascapanen seperti blanching juga dapat diterapkan untuk membantu mengurangi kadar air sekaligus menjaga kualitas rimpang temulawak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas fisik dan kimia simplisia temulawak yang diproses melalui kombinasi blanching dan pengeringan menggunakan microwave. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mencakup dua faktor perlakuan, yaitu durasi blanching (0, 5, dan 10 menit) dan tingkat daya microwave (331, 457, dan 639 Watt). Simplisia yang telah dikeringkan kemudian diuji untuk mengevaluasi kualitas fisik (warna, densitas) dan kimia (kadar air, kadar abu) serta dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA, Duncan, korelasi, dan skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi blanching dan daya microwave berpengaruh terhadap kualitas fisik dan kimia simplisia temulawak. Kadar air simplisia berada dalam rentang 6,53% hingga 8,67%, dengan tingkat kecerahan 49,18 hingga 51,28, tingkat kemerahan 9,88 hingga 16,20, dan tingkat kekuningan 19,77 hingga 23,62. Kadar abu berkisar antara 5,67% hingga 7,06%, sedangkan densitas berkisar antara 0,54 g/cm³ hingga 1,23 g/cm³. Kombinasi perlakuan optimal ditemukan pada blanching selama 10 menit dengan daya microwave 639 Watt, menghasilkan simplisia temulawak dengan kualitas fisik dan kimia terbaik. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai pengaruh perlakuan blanching dan pengeringan terhadap kualitas simplisia temulawak, yang dapat dijadikan panduan dalam pengembangan metode pengolahan pascapanen yang lebih efisien dan berkualitas tinggi.