Show simple item record

dc.contributor.authorPARAMESWARI, Aisyah Rizky
dc.date.accessioned2025-08-19T06:58:34Z
dc.date.available2025-08-19T06:58:34Z
dc.date.issued2025-01-23
dc.identifier.nim211510701028en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127955
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 19 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractTanaman tomat merupakan komoditas penting dengan berbagai manfaat, tetapi produksi tomat kerap terganggu oleh organisme pengganggu tanaman (OPT), termasuk nematoda puru akar Meloidogyne spp. yang dapat menurunkan hasil panen hingga 73,3%. Pemanfaatan nematisida kimia selama ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak akar gulma yang efektif dalam menekan penghambatan penetasan telur dan mortalitas juvenil 2 nematoda Meloidogyne spp. secara In Vitro. Penelitian ini telah dilakukan dari Bulan September sampai dengan bulan Desember 2024, Di Laboratorium Teknologi Proteksi Tanaman Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Identifikasi gulma menunjukkan adanya 7 jenis gulma, terdiri dari 1 gulma rumput (Eleusine indica), 1 gulma teki (Cyperus rotundus), dan 5 gulma berdaun lebar (Marsilea crenata, Alternanthera philoxeroides, Phyllanthus niruri L., Cleome rutidosperma, Amaranthus spinosus L.). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak A. philoxeroides paling efektif dalam menghambat penetasan telur nematoda Meloidogyne spp. hingga 88% dalam 168 jam. Sedangkan ekstrak Cleome rutidosperma menunjukkan efektivitas tertinggi dalam membunuh Juvenil 2 nematoda dengan rata-rata mortalitas 109 ekor. Pada analisis bioaktif menunjukkan bahwa ekstrak A. philoxeroides dan C. rutidosperma mengandung masing-masing 12 dan 18 jenis senyawa bioaktif. Konsentrasi tertinggi pada A. philoxeroides adalah Urea, hydroxy- (42,17%), sedangkan pada C. rutidosperma adalah Peracetic Acid (40,59%). Senyawa seperti hexadecanoic acid, methyl ester, dan 9-octadecenoic acid (Z)-, methyl ester diyakini berperan sebagai agen nematisida. Rekomendasi penelitian selanjutnya dapat menggunakan ekstrak akar gulma A. philoxeroides dan C. rutidosperma untuk menekan penetasan telur nematoda dan mortalitas juvenil 2, namun perlu dikaji lagi dalam berbagai dosis perlakuan hingga didapatkan ekstrak gulma dengan dosis yang paling efektif dan dapat dilakukan aplikasi esktrak akar gulma secara In Vivo pada tanaman tomat untuk mengukur tingkat toksisitasnya pada tanaman dan lingkungan sekitar.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Jemberen_US
dc.subjectAkar Gulmaen_US
dc.subjectLahan Tomaten_US
dc.subjectNematoda Puru Akar Meloidogyne spp.en_US
dc.titleEfikasi Ekstrak Akar Gulma Asal Lahan Tomat Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp.en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProteksi Tanamanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorRudy Ken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record