Pengaruh Model Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media Assessment Nearpod Terhadap Minat belajar dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA
Abstract
Pembelajaran fisika merupakan proses untuk memberikan siswa pengetahuan
dan pemahaman yang lebih luas dan mampu berpikir secara ilmiah. Pelajaran fisika
identik dengan penerapan metode ceramah yang cenderung bepusat pada guru yang
ditunjukkan dengan banyaknya penjelasan yang dilakukan oleh guru dan siswa
hanya sebagai pendengar, sehingga siswa menjadi pasif. Hal ini menyebabkan
siswa kesulitan untuk mengikuti dan menangkap materi yang diajarkan sehingga
siswa kurang aktif di kelas, sehingga minat belajar siswa dan hasil belajar siswa
menjadi rendah. Selain itu, pembelajaran yang berpusat pada guru juga berpengaruh
pada kemampuan siswa untuk memecahan masalah. Dengan demikian guru fisika
harus memiliki kreativitas untuk menerapkan berbagai model pembelajaran dan
mengkombinasikannya dengan beberapa pemanfaatan teknologi agar siswa dapat
mudah menerima materi fisika serta mampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah secara tepat dan kreatif. Salah satu model dan media yang dapat
dipadupadankan adalah model Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media
assessment Nearpod. Model Creative Problem Solving adalah pembelajaran yang
berfokus pada kemampuan memecahkan masalah, sehingga siswa mampu berlatih
untuk berpikir logis, terampil, serta kreatif dalam menemukan solusi dari
permasalahan yang harus diselesaikan. Nearpod adalah salah satu software yang
dapat menunjang pembelajaran yang didalamnya disertai fitur menarik yang dapat
diakses secara gratis oleh guru dan siswa serta dapat menunjang pembelajaran yang
interaktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model Creative Problem
Solving (CPS) berbantuan media assessment Nearpod terhadap minat belajar fisika
siswa SMA, dan mengkaji pengaruh model Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan media assessment Nearpod terhadap hasil belajar fisika siswa SMA.
Penelitian ini dilakukan di SMAN Jenggawah Kabupaten Jember pada semester
gasal tahun pelajaran 2024/2025. Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif
menggunakan metode eksperimen dan desain penelitian true experiment yang
menggunakan posttest only control group design. Sampel ditentukan dengan
melakukan uji homogenitas terlebih dahulu, kemudian teknik pengambilan yang
digunakan adalah cluster random sampling. Berdasarkan hasil undian kelompok
sampel yang dipilih adalah kelas XI-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 36
siswa, dan kelas XI-4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 36 siswa. Data minat
belajar diperoleh dengan pengisian angket oleh setiap siswa, dan data hasil belajar
diperoleh dengan posttest pada akhir pembelajaran.
Hasil penelitian mengenai pengaruh model Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan media assessment Nearpod terhadap minat belajar siswa SMA
diperoleh dari pengisian angket yang terdiri dari empat indikator, yaitu perasaan
senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Dalam satu indikator terdapat empat pernyataan, sehingga terdapat enam belas pernyataan yang harus diisi oleh
seluruh siswa dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berdasarkan hasil uji
Independent Sample T-test mendapatkan nilai Sig. (2-tailed) 0.016 (0.016 < 0.05).
Berdasarkan pengambilan keputusan, jika sig. (2-tailed) < 0.05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan minat belajar
fisika antara kelas kontrol dan kelas eskperimen. Hal ini dapat terjadi karena
penerapan model Creative Problem Solving (CPS) dan media Nearpod pada kelas
eksperimen. Dengan demikian, terdapat pengaruh signifikan penerapan model
berbantuan media assessment Nearpod terhadap minat belajar fisika siswa SMA.
Hasil penelitian mengenai pengaruh model Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan media assessment Nearpod terhadap hasil belajar fisika siswa SMA
diperoleh dari posttest yang dilakukan di kelas kontrol dan kelas eskperimen pada
akhir proses pembelajaran. Soal posttest terdiri dari 10 soal pilihan ganda dengan
penilaian ranah kognitif tahapan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mengkreasi (C6). Posttest pada kelas eksperimen dilakukan dengan memanfaatkan
media assessment Nearpod, sedangkan posttest pada kelas kontrol menggunakan
paper pencil test. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U-Test mendapatkan nilai
Sig. (2-tailed) 0.000 (0.000 < 0.05). Berdasarkan pengambilan keputusan, jika sig.
(2 tailed) < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat
perbedaan hasil belajar fisika antara kelas kontrol dan kelas eskperimen. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh perlakuan yang berbeda, dimana kelas eksperimen
mendapatkan perlakukan penerapan model Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan media assessment Nearpod. Dengan demikian, terdapat pengaruh
signifikan penerapan model Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media
assessment Nearpod terhadap hasil belajar fisika siswa SMA.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini yaitu: 1) terdapat pengaruh signifikan model Creative
Problem Solving (CPS) berbantuan media assessment Nearpod terhadap minat
belajar fisika pada materi suhu dan kalor di kelas XI IPA SMAN Jenggawah, dan
2) terdapat pengaruh signifikan model Creative Problem Solving (CPS) berbantuan
media assessment Nearpod terhadap hasil belajar fisika pada materi suhu dan kalor
di kelas XI IPA SMAN Jenggawah. Penerapan model Creative Problem Solving
(CPS) berbantuan media assessment Nearpod dapat menjadi alternatif
pembelajaran untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan pembelajaran
berpusat pada siswa, sehingga mampu meningkatkan minat dan hasil belajar
terutama pada pelajaran fisika.