Implementasi Pelatihan Kerja Studi pada Unit SDM PT Kereta Api Indonesia Persero Daop 9 Jember
Abstract
PT Kereta Api Indonesia (persero), merupakan badan usaha milik negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa layanan transportasi di Indonesia dengan
menyediakan moda transportasi kereta api, yang cukup gencar dalam melaksanakan
pengembangan SDM yang terapkan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan dibagi
kedalam pengembangan kompetensi teknis (hard-competency) dan non-teknis
(soft-competenc), yang dapat diselenggarakan oleh kantor pusat dan kantor
operasional pada masing-masing wilayah kerja. Penelitian ini difokuskan pada
pelatihan yang diselenggarakan di kantor operasional PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 9 Jember. Untuk mengetahui implementasi pelatihan kerja di PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
menggunakan model analisis data Spradley dalam Sugiyono (2017), yaitu model
analisis domain dan taksonomis.
Temuan penelitian adalah pelatihan kerja diterapkan dengan baik kepada seluruh
kayawan, baik karyawan baru maupun kayawan lama tanpa adanya perbedaan,
yaitu setelah mengikuti pelatihan wajib yang dilaksanakan oleh kantor pusat
perusahaan dan berbasis pada kompetensi teknis.Tujuan Pelatihan, untuk
merefresh pengetahuan karyawan. Instruktur pelatihan, memanfaatkan instruktur
dari dalam dan luar perusahaan. Materi pelatihan, disusun berdasakan kurikulum
yang dirancang oleh pihak Corpoate Deputy Director Of Taining And Education
(MT), menggunakan teknik kuliah dimana peserta pelatihan mendengarkan dan
mencatat poin-poin penting materi dimana teknik tersebut termasuk kedalam
metode pelatihan On The Job. Pelatihan dilaksanakan dengan intensitas yang cukup
tinggi, dimana jenjang waktu antara pelaksanaan satu pelatihan yaitu 8 hari kerja
dengan waktu pelaksanaan selama 2 hari kerja, dengan memanfaatkan tempattempat yang dimiliki oleh perusahaan dan diluar perusahaan yang tergantung
permintaan instruktur (pelatih). Sarana dan prasarana pelatihan dipersiapkan oleh
penyelenggara pelatihan dengan memanfaatkan perangkat teknologi yaitu platform
EDU KAI. Pelatihan terkendala pada jumlah insruktur yang ada belum mencukupi
dalam memberikan materi pelatihan disebabkan wilayah kerja PT Kereta Api
Indonesia (persero) cukup luas.