Mutu Fisik, Kimia dan Sensori Kerupuk Varian Original, Ikan dan Susu Sapi Produksi UD. Bismillah
Abstract
Kerupuk merupakan produk pangan yang mengandung karbohidrat cukup
tinggi dengan bahan utama yang umumnya digunakan adalah tepung tapioka,
tepung sagu, tepung terigu, atau tepung beras dengan penambahan bahan lainnya
seperti penyedap rasa, garam, terasi dan bawang putih. Penambahan sumber protein
seperti ikan dan susu sapi dapat meningkatkan gizi serta menambah varian rasa
pada kerupuk. Mutu fisik, kimia dan sensori kerupuk dapat dipengaruhi oleh bahan
baku serta proses pengolahan kerupuk. Adanya variasi rasa pada kerupuk dapat
menambah minat konsumen dalam mengonsumsi kerupuk. Tujuan penelitian ini
yaitu mengevaluasi mutu fisik, kimia dan sensori kerupuk varian original, ikan dan
susu sapi produksi UD. Bismillah.
Penelitian ini berupa penelitian eksperimental lapang di UD. Bismillah
dengan rancangan acak kelompok satu faktor yakni formula kerupuk. F1 (kerupuk
original), F2 (kerupuk ikan), dan F3 (kerupuk susu). Produksi kerupuk diulang
sebanyak enam kali dengan pengambilan sampel kerupuk dilakukan secara
sampling pada setiap produksi. Tahapan pembuatan kerupuk meliputi :
pencampuran tahap awal; pembuatan adonan; pengulenan; pencetakan;
pengukusan; pengeringan dengan sinar matahari; penggorengan. Parameter yang
dianalisis meliputi mutu fisik (tekstur, warna, daya kembang dan densitas kamba),
mutu kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar
karbohidrat), sensori (hedonik dan scoring).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil formulasi kerupuk varian original,
ikan dan susu menghasilkan produk kerupuk dengan karakteristik fisik, kimia dan
sensori berbeda-beda. Tekstur yang dihasilkan menunjukkan kerupuk ikan
memiliki tekstur paling renyah, warna dari ketiga varian kerupuk cenderung putih
sedikit kecokelatan, hasil dari daya kembang menunjukkan kerupuk susu memiliki pengembangan paling besar jika dibandingkan dengan lainnya dan sejalan dengan
hasil analisis densitas kamba yang menunjukkan bahwa kerupuk susu memiliki
densitas kamba paling besar. Adanya penambahan ikan dan susu pada pembuatan
adonan kerupuk menurunkan kadar air serta meningkatkan kadar abu, protein dan
lemak pada kerupuk. Namun, kadar lemak kerupuk ikan memiliki nilai paling
rendah dikarenakan adanya perlakuan pendahuluan berupa pemrestoan ikan
sebelum pembuatan adonan. Hasil uji sensori kerupuk dengan uji hedonik dan
scoring menunjukkan bahwa kerupuk varian ikan merupakan varian yang paling
disukai oleh panelis secara keseluruhan dengan nilai 5,60 (suka) dengan penjelasan
warna putih sedikit kecokelatan, aroma dan rasa ikan yang kuat serta tekstur yang
sangat renyah.