Show simple item record

dc.contributor.authorANDRI PURNOMO
dc.date.accessioned2013-12-24T08:34:33Z
dc.date.available2013-12-24T08:34:33Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM090820201032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12663
dc.description.abstractBerbagai disiplin ilmu memandang masalah kemiskinan dengan sudut pandang, tinjauan dan implikasi yang berbeda tetapi secara esensial bisa sejajar. Menurut Nasution (1993: 152) ditinjau dari titik pandang ekonomi kemiskinan dianggap merupakan masalah dengan beberapa alasan, antara lain : (1) kemiskinan merupakan cermin dari rendahnya permintaan agregat (agrregate demand). Lebih lanjut permintaan agregat yang rendah mengurangi insentif untuk mengembangkan sistem produksi; (2) Kemiskinan berkaitan dengan ratio kapital/tenaga kerja yang rendah sehingga mengakibatkan produktivitas tenaga kerja rendah; dan (3) Kemiskinan seringkali mengakibatkan misalokasi sumberdaya terutama tenaga kerja. Ditinjau dari sudut sosial, kemiskinan merupakan ciri lemahnya potensi suatu masyarakat untuk berkembang. Disamping itu kemiskinan berhubungan aspirasi sempit dan pendeknya horison waktu wawasan ke depan suatu masyarakat. Di lain pihak disiplin politik mengkaji kemiskinan dari ketergantungan dan eksploitasi suatu kelompok masyarakat oleh kelompok masyarakat lain. Adalah tidak adil dan berbahaya jika nasib dan masa depan suatu golongan masyarakat akan menimbulkan kesenjangan dan pada akhirnya kesenjangan lebih berbahaya dari kemiskinan. Standar hidup biasanya dipakai sebagai acuan operasional untuk mengidentifikasi kemiskinan. Sehingga orang atau rumah tangga dikatakan miskin karena mempunyai standart hidup yang rendah. Permasalahannya juga pada kriteria standar hidup yang rendah. Todaro (1989: 124) ukuran standar hidup yang rendah tersebut dimanifestasikan secara kuantitatif dan kwalitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah; perumahan yang kurang layak; kesehatan yang buruk; sedikit atau tidak berpendidikan; angka kamatian yang tinggi; harapan hidup yang rendah; dalam banyak hal mereka berada dalam keadaan yang sulit dan tidak mempunyai harapan sama sekali.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090820201032;
dc.subjectKEMISKINANen_US
dc.titleIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN JEMBER (Studi Kasus Kemiskinan di Wilayah Utara Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record