dc.description.abstract | Hutan merupakan suatu kawasan yang penting bagi salah satu kelangsungan
hidup kita. Dalam pelaksanaan program PHBM didesa Sidomulyo masih kurang
berjalan secara maksimal, Kegiatan yang dilakukan oleh kepala BKPH Sempolan
selama 12 tahun yaitu hanya kegiatan pembinaan secara terus menerus. Masih banyak
masyarakat yang belum mengerti dan paham akan PHBM namun dari hal terebut
masih belum ada upaya dari perhutani untuk mengatasi hal tersebut. Serta kurang
meratanya bantuan bibit kepada masyarakat dari 208 anggota LMDH hanya 2 orang
saja yang mendapatkan bantuan bibit. Banyak masyarakat Desa hutan yang
menyediakan bibit sendiri dan tidak mengharapkan lebih kepada pihak Perhutani.
Peneliti menemukan sesuatu yang berbeda dari pengelolaan hutan di Desa Sidomulyo
dengan Desa yang lainnya, disini Perhutani selaku pengelolaan hutan tidak menguasai
kawasan hutan melainkan merangkul dan memberikan masyarakat desa hutan
mengelola dan menanami hutan, berbeda dengan LMDH yang ada di Ledokombo,
disana Perhutani terkesan menguasai areal hutan yang ada diwilayah. Terdorong
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Dampak Program PHBM Terhadap
kelestarian hutan dan ekonomi masyarakat.
Evaluasi yang dilakukan oleh peneliti adalah evaluasi yang bertipe on going
evaluation, karena dalam penelitian ini program yang diteliti masih berjalan dengan
dikategorikan sumatif evaluation yaitu apakah apakah kebijakan yang dilaksanakan
sudah berjalan dengan apa yang sudah ditetapkan. Metode yang peneliti pilih dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif bertipe deskriptif dengan teknik penentuan
informan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam program PHBM di desa
Sidomulyo bahwa tidak semua masyarakat paham betul akan program PHBM. Masih
banyak masyarakat yang belum jelas betul makna program PHBM. Ditambah lagi
perilaku ketua LMDH yang kurang aktif dalam mengentaskan masalah yang ada dan
terkesan melimpahkan tugas dan wewenangya kepada orang lain . Dalam satu kali
musim panen tanaman kopi, dalam hitungan 1000 pohon kopi mampu menghasilkan
biji kopi sebanyak 1500kg apabila dikalkulasi kedalam rupiah panenan terakhir harga
kopi perkilonya Rp. 21.500,- maka hasil yang dicapai dalam satu kali musim panen
kopi adalah Rp. 32.500.000 mampu menambah pendapatan masyarakat. Begitu juga
hasil dari sadapan getah dengan garapan 25Ha dengan hasil sadapan dalam 1 Ha
sebanyak 1 drum jurigen yang berisi sampai 22-30Kg per harinya maka hasil yang
didapat sebanyak Rp 66.000,- perharinya mampu menambah pendapatan masyarakat
Dari ternak kambing hasil dana sharing dari perhutani ke LMDH. Walaupun pada
awalnya terdapat masalah internal, yaitu iri-irian antar anggota masyarakat desa hutan
dalam pengelolaan kambing, namun sekarang keadaan sudah kondusif dan kembali. | en_US |