Karakterisasi Tropical Fruit Tisane (TFT) dengan Kombinasi Buah (Nangka, Mangga, Nanas) dan Sediaan Pewarna Alami (Buah Naga/Bunga Telang/Secang)
Abstract
Konsumsi buah di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Guna
meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap buah maka perlu dicari berbagai
alternatif bentuk olahan. Buah dapat dimanfaatkan menjadi produk pangan salah
satunya yaitu olahan fruit tisane. Tisane merupakan minuman yang cara
penyeduhannya seperti teh namun dibuat dari tanaman selain teh seperti daun,
bunga, buah atau akar. Beberapa jenis buah tropis yang dapat dijadikan sebagai fruit
tisane yaitu nangka, mangga, dan nanas. Fruit tisane mencirikan tisane yang kaya
akan manfaat dan sangat aromatik. Ketiga buah tersebut memiliki aroma masing-
masing yang sangat khas. Aroma tersebut dikarenakan kandungan senyawa volatil
yang ada di dalamnya. Aroma dan rasa yang dihasilkan dari buah-buahan kering
terkadang tidak memunculkan profil warna sesuai dengan buah aslinya sehingga
memiliki warna kurang menarik. Maka dari itu perlu adanya penambahan bahan
untuk memperbaiki atau menambah warna pada makanan supaya terlihat menarik.
Beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai zat pewarna makanan yaitu
buah naga, telang dan secang. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
karakteristik fisik dan kimia terhadap fruit tisane dengan variasi kombinasi buah
dan sediaan pewarna alami yang dihasilkan, serta mengetahui formulasi yang tepat
terhadap mutu sensoris fruit tisane variasi kombinasi buah dan sediaan pewarna
alami yang dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor A yaitu konsentrasi
buah dan faktor B yaitu sumber pewarna. Faktor A antara lain meliputi: A1
(nangka), A2 (mangga), A3 (nanas), A4 (nangka, mangga), A5 (nangka, nanas), A6
(mangga, nanas) dan A7 (nangka, mangga, nanas). Faktor B yaitu sumber pewarna
antara lain meliputi: B1 (buah naga), B2 (telang) dan B3 (secang). Parameter yang
dianalisis meliputi warna, sifat kimia (kadar vitamin C dan pH), dan mutu sensori
(uji deskriptif dan uji hedonik). Data yang diperoleh dianalisa menggunakan
ANOVA (Analysis of Variance) two way, dan diuji lanjutan menggunakan uji
DMRT (DuncanMultiple Range Test) pada taraf uji α≤0,05. Data hasil uji hedonik dianalisis menggunakan Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fruit tisane dengan variasi kombinasi
buah dan sediaan pewarna alami berpengaruh nyata terhadap warna (L,a,b,H),
kadar vitamin C, dan pH. Variasi kombinasi buah yang berbeda-beda pada
formulasi serta perbedaan sediaan pewarna alami dapat memberikan nilai yang
bervariasi terhadap nilai warna, kadar vitamin C dan nilai pH fruit tisane.
Formulasi tropical fruit tisane yang paling disukai oleh panelis adalah formulasi
A1B2. Formulasi A1B2 memiliki nilai L sebesar 57,1; nilai a* sebesar 2,7; nilai
b* sebesar -7,4; nilai derajat hue sebesar 290,5; kadar vitamin C sebesar 0,528%;
nilai pH 3,63; nilai kesukaan warna sebesar 3,9; nilai kesukaan aroma sebesar 3,7;
nilai kesukaan rasa sebesar 3,9; nilai kesukaan keseluruhan sebesar 3,8; nilai
intensitas warna sebesar 5,4; nilai intensitas aroma sebesar 3,3; nilai intensitas rasa
pahit sebesar 3,0; dan nilai intensitas rasa asam sebesar 2,9.