Show simple item record

dc.contributor.authorAMALIA, Vivi Shofiatul
dc.date.accessioned2025-03-17T04:22:04Z
dc.date.available2025-03-17T04:22:04Z
dc.date.issued2023-07-20
dc.identifier.nim190210101042en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125763
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 17 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractNumerasi merupakan salah satu kecakapan yang harus dimiliki peserta didik sebagai salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad ke-21 (Pusmenjar, 2020). Numerasi adalah kemampuan dalam menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Klarita & Syafi’ah (2022) diungkapkan bahwa kemampuan numerasi siswa masih termasuk kategori rendah. Hal ini selaras dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu guru matematika di tempat penelitian, dimana salah satu masalah yang dihadapi sekolah adalah rendahnya nilai AKM numerasi siswa. Salah satu penyebabnya karena siswa memang tidak tertarik untuk mengerjakan soal matematika. Konteks merupakan salah satu komponen penting dalam soal AKM numerasi. Penggunaan tema atau konteks khusus dimungkinkan dapat menambah minat siswa untuk mengerjakan soal numerasi. Hal ini didasarkan pada pendapat Widjaja (dalam Charmila et al., 2016) yang mengungkapkan bahwa penggunaan konteks dalam soal matematika dinilai sangat penting karena mampu memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari matematika. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kadir & Masi (2013) bahwa soal dengan menggunakan konteks dapat menantang pola pikir matematis siswa. Oleh karena itu, penggunaan tema atau konteks khusus dinilai perlu dilakukan, guna memaksimalkan minat siswa untuk mengerjakan soal numerasi. Selain memperhatikan pentingnya penggunaan konteks, pemilihan topik konteks juga perlu dilakukan. Tema gizi seimbang merupakan tema yang digunakan dalam pengembangan soal karena tema ini dekat dengan keseharian peserta didik dan merupakan variasi baru dalam konteks soal numerasi yang bisa menambah wawasan peserta didik terkait aplikasi matematika di bidang kesehatan, tepatnya pada lingkup gizi seimbang. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan proses dan hasil pengembangan soal numerasi model AKM untuk jenjang SMP dengan tema gizi seimbang. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari model pengembangan Four-D (4-D). Modifikasi tersebut yakni dengan melaksanakan pengembangan hanya dalam tiga tahapan, yakni tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Hasil modifikasi tahap pengembangan 4-D tersebut selanjutnya disebut dengan tahap pengembangan 3-D (Amalia et al., 2019). Pada peneletian ini, tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan soal numerasi model AKM dengan tema gizi seimbang yang valid dan reliabel. Tempat penelitian yang dipilih adalah SMP Negeri 1 Arjasa dengan subjek penelitian adalah 36 siswa kelas VIII. Rancangan awal soal numerasi yang dihasilkan pada akhir tahap perancangan, selanjutnya melalui dua kegiatan dasar pada tahap pengembangan. Kegiatan pertama adalah penilaian para ahli untuk mengetahui validitas soal berdasarkan lembar validasi yang diberikan. Kegiatan yang kedua adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan diawali dengan uji keterbacaan soal. Uji keterbacaan ini dilakukan untuk menyempurnakan kembali soal yang telah dirancang, tepatnya pada segi keterbacaannya. Pada tahap ini akan diketahui apakah soal bisa terbaca dengan baik atau belum berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang tercantum pada angket keterbacaan soal. Selanjutnya soal akan diujicobakan kepada 30 subjek penelitian untuk mengtahui reliabilitas soal, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda setiap butir soal. Setelah mengerjakan soal siswa diminta untuk mengerjakan agket respon siswa untuk mengetahui kepraktisan soal. Penelitian ini menghasilkan 2 paket latihan soal, masing-masing paket latihan soal terdiri dari enam soal dengan tujuh pertanyaan. Paket latihan soal 1 terdiri dari soal dengan konten bilangan serta geometri dan pengukuran. Sedangkan paket latihan soal 2 terdiri dari soal dengan konten aljabar serta data dan ketidakpastian. Soal tersebut telah memenuhi kriteria valid, praktis dan reliabel serta memenuhi tingkat kesukaran, dan daya pembeda sesuai kriteria yang ditetapkan, sehingga soal bisa disebut sebagai produk final.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectTema Gizi Seimbangen_US
dc.subjectAsesmen Kompetensi Minimum (AKM)en_US
dc.subjectSoal Numerasien_US
dc.titlePengembangan Soal Numerasi Model Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk jenjang SMP dengan Tema Gizi Seimbangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Didik Sugeng Pambudi, M.S.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Maret 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record