Hubungan Hasil Belajar dengan Pola Asuh Lulusan Program Keaksaraan Fungsional di ‘Kampoeng Batara’ Banyuwangi
Abstract
Hasil belajar dalam program keaksaraan fungsional bertujuan memberikan
keterampilan membaca, menulis, dan berhitung yang relevan dengan kebutuhan
sehari-hari, dengan tujuan memberdayakan individu agar berfungsi secara efektif
dalam masyarakat. Sebelum 'Kampoeng Batara' didirikan, pola asuh masyarakat
cenderung kurang mendukung pendidikan optimal anak, terutama bagi mereka
yang memiliki orang tua yang buta aksara. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara hasil belajar dengan pola asuh lulusan program
keaksaraan fungsional di 'Kampoeng Batara'. Studi sebelumnya menunjukkan
bahwa lulusan program ini cenderung menggunakan pengetahuan mereka untuk
kebutuhan praktis, termasuk dalam mendukung pendidikan anak dan menciptakan
kesejahteraan emosional keluarga. Dampak positifnya termasuk dorongan yang
konsisten antara orang tua dan anak, yang membangun pondasi awal pada
perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah hubungan hasil
belajar dengan pola asuh lulusan program keaksaraan fungsional. Kemudian
manfaat dari penelitian ini yaitu berupa manfaat teoritis yang dijadikan sebagai
acuan perbandingan dan bahan diskusi bagi peneliti dan pembaca lainnya dan
manfaat praktis bagi peneliti, perguruan tinggi, prodi Pendidikan Luar Sekolah,
masyarakat di lingkungan Papring khususnya ‘Kampoeng Batara’ dan
penyelenggara Pendidikan Non-Formal. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan dengan teknik purposive area sehingga terpilih ‘Kampoeng
Batara’ yang berlokasi di Lingkungan Papring, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten
Banyuwangi. Adapun penentuan responden menggunakan purposive sampling
dengan teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas dilakukan sebelum penyebaran kuesioner untuk
memastikan keabsahan item kuesioner. Kemudian data yang terkumpul dianalisis
menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui korelasi variabel
penelitian.
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara hasil belajar
dengan pola asuh lulusan program keaksaraan fungsional yang menunjukkan hasil
perhitungan 0,683 dengan N=28. Hasil tersebut termasuk memiliki hubungan yang
kuat berdasarkan hasil interpretasi nilai r. Adapun indikator yang dijadikan tolak
ukur dalam penelitian ini yaitu ranah kognitif dan ranah afektif dalam hasil belajar
yang timbul dalam pola asuh lulusan program keaksaraan fungsional. Pada
indikator ranah kognitif, uji korelasi menunjukkan hasil 0, 573 dengan N=28 yang
masuk dalam kategori sedang sesuai dengan hasil interpretasi tabel r. Kemudian
pada indikator ranah afektif, uji korelasi menunjukkan hasil 0,544 dengan N=28
yang termasuk dalam kategori sedang.
Berdasarkan analisis data kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara hasil belajar dengan pola asuh lulusan program keaksaraan
fungsional di ‘Kampoeng Batara’ Banyuwangi. Adapun saran terhadap pihak
penyelenggara program keaksaraan fungsional yaitu memiliki program
berkelanjutan yang lebih fokus terhadap literasi tentang pola asuh bagi lingkungan
Papring dan sekitarnya.