Hubungan Tingkat Stres dengan Coping Stress pada Keterserapan Siswa SMK Negeri Klakah Kabupaten Lumajang di Dunia Kerja
Abstract
Siswa kelas XII SMK merupakan salah satu kelompok remaja madya yang
rentan mengalami stres akibat tuntutan dan tekanan menjelang kelulusan . Hal
tersebut menjadi penting karena apabila tidak ditanggulangi akan mengganggu
proses akademik siswa. Pembelajaran yang didapatkan oleh siswa SMK
cenderung pada praktik dibandingkan dengan teori guna memeroleh skill
terhadap pekerjaan yang dituju. Selain pembelajaran vokasi, tuntutan siswa
SMK adalah ujian sebagai syarat kelulusan dan jobfair untuk bekal pasca lulus.
Studi pendahuluan yang didapatkan dari SMK Negeri Klakah Kabupaten
Lumajang menghasilkan tingkat stres siswa yang paling ringan sebesar 15% dan
coping stress yang dominan yaitu Emotional Focused Coping sebesar 26%.
Adapun stressor siswa berupa tidak siap melakukan ujian sebesar 23%,
pemilihan karir/kuliah sebesar 17,5%, masalah internal sebesar 3%, manajemen
waktu, dan pembelajaran produktif di jurusan. Maka dari itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan coping stress pada
keterserapan siswa SMK Negeri Klakah Kabupaten Lumajang di dunia kerja.
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain
cross sectional. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri Klakah Kabupaten
Lumajang dengan populasi penelitian berjumlah 273 siswa kelas XII Jurusan
Rekayasa dan Otomotif tahun 2023-2024 dengan tujuh bidang. Pemilihan sampel
menggunakan Proportionate Random Sampling yang menghasilkan 163 sampel.
Variabel yang diteliti yaitu coping stress dan tingkat stres siswa kelas XII SMK
Negeri Klakah. Teknik pengambilan data melalui wawancara kepada guru BK,
observasi, dokumentasi kegiatan, dan penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan siswa SMK Negeri Klakah memiliki
mayoritas usia 17-18 tahun sebesar 55,2% dan berjenis kelamin laki-laki dengan
persentase sebesar 80,4%. Tingkat stres siswa paling banyak pada kategori paling
ringan sebesar 62%. Stres yang dialami oleh siswa laki-laki lebih besar
dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 54,6%. Gejala yang muncul ketika
siswa mengalami stres berupa tidak sabar dengan persentase sebesar 16,6% dan
kesulitan tenang sebesar 22,1%. Coping stress siswa kelas XII SMK Negeri
Klakah mayoritas menggunakan Problem Focused Coping sebesar 69,3% dan
menggunakan jenis strategi Planful problem solving dan Seeking social support
berupa mencari solusi penyelesaian masalah dengan persentase sebesar 54,6% dan
upaya untuk mencegah masalah terjadi lagi dengan persentase 31,3%.
Berdasarkan pemilihan coping stress, sebesar 57% siswa laki-laki dan 12,2%
perempuan cenderung menggunakan Problem Focused Coping. Penelitian
dilakukan menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi
Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan
coping stress pada keterserapan siswa SMK Negeri Klakah Kabupaten Lumajang
di dunia kerja. Analisis ini dibuktikan dengan p-value>0,05 yaitu sebesar 0,985
yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu siswa SMK Negeri Klakah sebagian
besar berjenis kelamin laki laki berusia 17-18 tahun. Tingkat stres yang dialami
siswa yaitu paling ringan dan stres paling banyak dialami oleh siswa laki-laki
dibandingkan siswa perempuan. Selain itu, coping stress yang digunakan oleh
siswa laki-laki maupun perempuan yaitu Problem Focused Coping. Saran dari
penelitian ini yaitu menyediakan layanan konseling bagi siswa terkait stres, karir,
dan pemilihan perguruan tinggi yang dilakukan saat menjelang kelulusan; bagi
Fakultas Kesehatan Masyarakat melakukan edukasi stres dan coping stress, serta
mengarahkan anak terkait karir dan perguruan tinggi; bagi peneliti menggali lebih
dalam terkait stressor, coping stress siswa, dan melakukan penelitian
menggunakan desain kualitatif.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2246]