Karakteristik Kimia Kopi Beras Robusta Jember Asalan Terfermentasi Starter Saccharomyces cerevisiae Menggunakan Teknik Semi Karbonik Maserasi
Abstract
Kopi robusta yang banyak dihasilkan dari sentra perkebunan kopi rakyat di
Kabupaten Jember, mayoritas hanya diolah dalam bentuk olahan primer (biji kopi
kering). Metode pengolahan kopi yang digunakan masih tergolong sederhana
dengan cara pengeringan langsung, sehingga mutu yang dihasilkan kurang
maksimal. Upaya peningkatan mutu kopi beras robusta Jember asalan dapat
dilakukan dengan teknik fermentasi semi karbonik maserasi menggunakan
Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
jumlah konsentrasi starter dan lama waktu fermentasi terhadap karakteristik kimia
kopi robusta hasil fermentasi menggunakan teknik semi karbonik maserasi dengan
starter Saccharomyces cerevisiae.
Penelitian ini menggunakan dua faktor perlakuan, yaitu konsentrasi starter
Saccharomyces cerevisiae (A) dan lama fermentasi (B). Faktor konsentrasi starter
terdiri atas; 20% (A1) dan 30% (A2). Faktor lama fermentasi terdiri atas; 24 jam
(B1), 48 jam (B2), dan 72 jam (B3). Penelitian ini juga menggunakan kontrol
yaitu kopi beras robusta asalan tanpa fermentasi. Percobaan dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali. Parameter pengujian meliputi total mikroba (yeast),
nilai pH, kadar air, kadar gula reduksi, kadar kafein, dan kadar protein. Data
yang diperoleh dianalisa menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) dengan taraf signifkansi 5% menggunakan bantuan
software SPSS 26. Apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata
maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test
(DNMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah konsentrasi starter dan lama
waktu fermentasi menggunakan starter Saccharomyces cerevisiae dengan teknik semi karbonik maserasi dapat menurunkan pH, kadar air, gula reduksi, kadar
kafein, dan kadar protein kopi jika dibandingkan dengan kopi tanpa fermentasi
(kontrol). Perlakuan lama waktu fermentasi 72 jam dengan konsentrasi starter
30% menghasilkan nilai terendah untuk masing-masing parameter pengujian : pH
4,47; kadar kafein = 0,91%; kadar gula reduksi = 0,86%; dan kadar protein =
10,79%. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh sampel kopi robusta tanpa
fermentasi, yaitu 6,03; kadar kafein = 1,76%; kadar gula reduksi = 1,92%; dan
kadar protein = 14,80%. Kadar air kontrol yakni 15,4%, sedangkan kopi robusta
hasil fermentasi memiliki kadar air antara 10,20% - 11,37% dan telah memenuhi
SNI. Selama fermentasi menunjukkan pertumbuhan jumlah yeast meningkat
sebesar 13,18% (dari 9,11 log cfu/ml menjadi 10,32 log cfu/ml).