Efektivitas Tindakan Konservasi Dalam Model RUSLE Untuk Mengurangi Bahaya Erosi Perkebunan Sengon Pada DAS Bedadung
Abstract
Sengon merupakan salah satu jenis tanaman yang mulai banyak dikembangkan
sebagai hutan rakyat karena dapat tumbuh pada sebaran kondisi iklim yang luas dan
tidak menuntut persyaratan tempat tumbuh yang tinggi. Disisi lain sengon karena
memiliki perakaran serabut dan tajuk yang relatif kurang rapat mengakibatkan tanah
rentan tererosi terlebih ketika hujan lebat. Oleh sebab itu, dilakukan analisis tingkat
bahaya erosi menggunakan metode RUSLE untuk mengolah data perpetak lahan
sengon dengan luasan kecil. Pengolahan dilakukan menggunakan data curah hujan
tahunan (R), data jenis tanah (K), data tutupan lahan (CP), dan data kemiringan
lahan (LS). Berdasarkan hasil survei diperoleh 302 titik lahan tanaman sengon yang
tersebar acak dengan total luas lahan sengon yang diamati adalah 50,75 ha. Dari
total 302 lahan yang ada terdapat 233 lahan sengon (77,15%) yang mengalami erosi
sangat ringan (I), 61 lahan (20,19%) mengalami erosi ringan (II) dan 8 lahan
(2,65%) mengalami erosi sedang (III). Lahan dengan tingkat bahaya erosi sedang
dapat dilakukan tindakan rekayasa untuk mengurangi laju erosi. Salah satunya
dengan cara menambah tanaman tahunan yang sesuai. Diketahui penambahan
tanaman kopi cukup efektif menurunkan laju erosi karena mampu mereduksi hingga
54%-76% dari sebelumnya.