Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Peluang Kelas VII
Abstract
Matematika adalah ilmu eksak yang menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan
lainnya berupa pola dari struktuk, perubahan, dan ruang. Matematika merupakan
salah satu mata pelajaran penting di sekolah karena dapat meningkatkan
pengetahuan siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan
kreatif. Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan berpikir yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir logis dan berpikir kemampuan
berpikir secara sistematis. Matematika penting dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika perlu dipahami dan dikuasai semua lapisan masyarakat. Salah satu
tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan aktivitas kreatif yang
melibatkan imajinasi, instuisi dan penemuan, dengan mengembangkan pemikiran
divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencobacoba. Dengan berpikir kreatif diharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah
atau soal dengan berbagai ide atau gagasan yang luas.
Penelitian ini dilakukan untuk menyimpulkan tingkat kemampuan berpikir
kreatif (TKBK) siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi peluang. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2024. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII E SMPN 1 Kencong yang terdiri 35 siswa kemudian dipilih 4 siswa yang
memenuhi setiap indikator masing-masing tingkatan berdasarkan poin yang
diperoleh pada pengerjaan soal tes. Adapun tahapan pada penelitian ini adalah 1)
Pendahuluan yaitu menentukan daerah penelitian, membuat dan mengurus surat
perijinan penelitian, observasi pada daerah penelitian dan menentukan subjek
beserta jadwal penelitian, 2) Menyusun Instrumen, 3) Uji Validasi, 4) Memberi soal
tes berpikir kreatif materi peluang dan wawancara, 5) Analisis Data, 6) Kesimpulan. Berdasarkan analisis data validasi instrumen, didapatkan rerata (Vα) untuk soal tes
uraian matematika yaitu 3,7 dan untuk wawancara yaitu 3,7, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua instrumen tersebut termasuk dalam kategori valid dan
dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Selanjutnya soal tes uraian materi peluang
tersebut diberikan kepada siswa dan dilanjutkan wawancara untuk siswa yang
terpilih pada penelitian ini.
20% siswa pada kategori TKBK 0 (Tidak Kreatif), siswa pada tingkat ini
hanya dapat memberikan jawaban tetapi tidak memahami permasalahan yang
diberikan. Sehingga siswa memberikan jawaban dengan penyelesaian yang kurang
tepat. Siswa yang berada pada kategori TKBK 1 (Kurang Kreatif) sebesar 69%,
siswa pada tingkat ini sudah bisa memberikan jawaban benar dengan menggunakan
metode yang sering digunakan siswa lain. Tidak ada siswa pada kategori TKBK 2
(Cukup Kreatif) dalam menyelesaikan soal peluang karena tidak bisa hanya
memunculkan indikator flexibility atau novelty. Dalam menyelesaikan tes soal
peluang ini siswa dapat memunculkan indikator fluency dahulu sebelum
memunculkan indikator flexibility dan novelty. Siswa yang berada pada kategori
TKBK 3 (Kreatif) sebesar 9%, siswa yang dapat memahami permasalahan yang ada
pada soal sehingga dapat memberikan jawaban benar dan berbeda-beda. Namun
pada tingkat ini tidak ada siswa yang memunculkan indikator novelty hanya dapat
memunculkan indikator fluency dan flexibility. Siswa yang dapat memunculkan
semua indikator berada pada kategori TKBK 4 (Sangat Kreatif) sebesar 3%, siswa
juga dapat menemukan ide-ide baru dalam menyelesaikan permasalahan yang
diberikan.