Show simple item record

dc.contributor.authorUNERLY, Ashon Alrossy
dc.date.accessioned2024-11-11T06:43:38Z
dc.date.available2024-11-11T06:43:38Z
dc.date.issued2024-07-30
dc.identifier.nim201710301105en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124548
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 11 November 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractFermentasi tembakau merupakan salah satu tahapan proses pada pengolahan produk cerutu. Fermentasi tembakau dilakukan untuk mendapatkan warna serta aroma yang diinginkan. Suhu merupakan kondisi yang harus dikontrol secara sepenuhnya dalam proses fermentasi tembakau, hal ini dikarenakan pada tahapan ini terjadi banyak perubahan kimia pada taun tembakau. Pada proses pemantauan suhu stapel fermentasi tembakau KOPA TTN masih dilakukan secara manual dengan pemantauan thermometer raksa dengan luas gudang 160 m2 . Kondisi gudang yang luas dapat memakan waktu pengecekan yang cukup lama. Internet of Things (IoT) merupakan salah satu Solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Sistem monitoring suhu dan kelembapan memiliki kelebihan yaitu konektivitas alat yang dapat menghubungkan beberapa alat menjadi satu kesatuan. Selain itu dalam pengiriman data IoT mengirimkan data secara realtime. Sistem log data juga menjadi keunggulan sistem ini dikarenakan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan laporan kenaikan suhu dan kelembapan fermentasi daun tembakau. Tahapan penelitian ini dimulai dengan tahapan pendahuluan yaitu dengan identifikasi permasalahan yang ada, perumusan masalah, lalu studi literatur melalui jurnal atau skripsi yang memiliki tema IoT dan Fermentasi tembakau. Selanjutnya melakukan tahap perancangan sistem dengan identifikasi alat dan bahan yang digunakan, perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Tahap selanjutnya yaitu tahap pengujian sistem untuk tahap pengujian kinerja dilakukan menggunakan metode blackbox testing yang mana metode ini menguji suatu perangkat keras maupun lunak, apakah perangkat berfungsi sesuai dengan spesifikasinya, selanjutnya uji efektivitas, efisiensi, dan durabilitas alat. Tahapan terakhir yaitu analisa data yang sudah didapatkan selama implementasi alat pada gudang, kriteria yang digunakan pada uji efisiensi mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900.327 Tahun 1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem monitoring suhu dan kelembapan stapel berbasis Internet of Things (IoT) pada gudang fermentasi tembakau berhasil dilakukan dengan fitur pengiriman data secara realtime, serta data pemantauan suhu yang dapat diunduh setiap harinya. Selain pemantauan suhu dan kelembapan, alat ini juga dapat mengirimkan notifikasi pada ponsel pekerja ketika suhu stapel fermentasi tembakau mengalami kenaikan melewati ambang batas standar. Tingkat akurasi alat monitoring suhu dan kelembapan rata-rata sebesar ±1,7oC. Didapatkan Tingkat efektivitas kinerja alat selama 10 hari sebesar 96,6% dan efisiensi kerja yang awalnya pemantauan membutuhkan waktu 118,2 detik untuk 1 kali pengecekan menjadi 14,2 detik. Pengujian durabilitas dengan kapasitas baterai 3200 mAh alat dapat bertahan paling singkat selama 6 jam 17 menit.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Bertung Suryadharma, S.ST., M.Kom. DPA: Miftahul Choiron, S.TP., M.Sc., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectEfektivitas dan Efisiensien_US
dc.subjectFermentasi Daun Tembakauen_US
dc.subjectIoTen_US
dc.titleSistem Monitoring Suhu dan Kelembapan Stapel Berbasis Internet of Things (IoT) Gudang Fermentasi Tembakau (Studi Kasus KOPA TTN)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknologi Industri Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Bertung Suryadharma, S.ST., M.Kom.en_US
dc.identifier.pembimbing2Miftahul Choiron, S.TP., M.Sc., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Oktober_2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record