dc.description.abstract | Energi sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Pada setiap kegiatan
membutuhkan energi sebagai tenaga penggerak aktivitas termasuk dalam kegiatan
pasca panen pertanian, salah satunya temulawak. Analisis energi pada proses
pengolahan jamu temulawak diperlukan untuk menghemat energi dan mengurangi
biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis kebutuhan energi,
mengetahui nilai konsumsi energi total, serta mengetahui nilai rasio energi pada
pengolahan jamu temulawak. Metode pengumpulan data dengan cara observasi.
Pendekatan analisis yang digunakan adalah menghitung energi input pada setiap
pengolahan jamu temulawak. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan jamu
temulawak di Jamu Pojok Bangka meliputi proses pencucian, penggilingan,
pemerasan, pembuatan air gula, perebusan, pendinginan, dan pengemasan. Energi
masukan yang dikonsumsi meliputi energi biologis, energi langsung, dan energi tidak
langsung. Energi masukan total yang dikonsumsi sebesar 28,581291 MJ/kg, energi
masukan terbesar terdapat pada proses penggilingan yaitu 25,368128 MJ/kg.
Berdasarkan hasil pengolahan jamu temulawak dapat diketahui total energi keluaran
sebesar 2,13 MJ/kg, sehingga rasio energi pengolahan jamu temulawak adalah 0,07
Hal ini menunjukkan bahwa rasio energi memiliki nilai < 1, maka dapat diketahui
bahwa jumlah energi yang dibutuhkan untuk pengolahan jamu temulawak lebih tinggi
dari energi yang dihasilkan. Artinya bahwa jamu temulawak di Jamu Pojok Bangka
belum efisien dalam pengolahan energi. Dengan demikian dibutuhkan peninjauan
lebih lanjut terkait upaya-upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada
setiap proses di Jamu Pojok Bangka. | en_US |