Produksi Enzim Protease Terimobilisasi Dengan Perbandingan Matriks Celite dan Pati Jagung
Abstract
Protease dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satu diantaranya
berasal dari tumbuhan yang banyak ditemukan di lingkungan tropis Indonesia.
Tantangan produksi enzim protease secara komersial yakni berkaitan dengan sifat
enzim yang mudah terdegradasi akibat reaksi katalisis yang terus berjalan, kondisi
pH dan suhu yang tidak sesuai dengan kondisi optimal enzim serta sulit
dipisahkan dari produk akhir setelah reaksi sehingga perlu dilakukan metode
imobilisasi. Imobilisasi yakni teknik yang dirancang khusus untuk melokalisir dan
membatasi kebebasan bergerak suatu enzim sehingga tidak mudah bereaksi satu
sama lain dan dapat digunakan secara berulang. Bahan imobilisasi yang
digunakan harus tepat sesuai dengan metode imobilisasinya sehingga tidak
mempengaruhi efisiensi katalitik.
Imobilisasi enzim terbagi menjadi tiga metode yakni carrier-binding,
crosslinking dan entrapment. Metode carrier-binding diterapkan karena prosesnya
paling sederhana dan murah jika dibandingkan metode lainnya sehingga dapat
menekan biaya produksi. Carrier-binding dibagi menjadi 2 yakni adsorpsi fisik
dan ikatan kovalen. Ikatan kovalen melibatkan interaksi enzim dengan bahan
pendukung dengan cara pengaktifan permukaan bahan pendukung yang
selanjutnya pengikatan kovalen enzim dengan bahan pendukungnya, matriks
imobilisasi yang digunakan pada metode ini biasanya berupa silika, titania,
zikronia, alumina atau selulosa. Sementara itu, metode adsorpsi merupakan
metode yang lebih sederhana, tidak merubah struktur enzim sehingga aktivitas
katalitiknya tetap terjaga. Mekanisme kerja adsorpsi fisik dari protein enzim
dengan matriks pembawa yang memiliki sifat tidak larut air, semisal matriks pati
viii
dan diatomiceous seperti celite. Matriks imobilisasi yang digunakan yaitu
kombinasi celite dan pati jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan matriks celite yang dikombinasikan dengan pati jagung
terhadap aktivitas enzim protease dengan sumber yang berbeda, yakni getah
biduri, getah pepaya, bonggol nanas dan rimpang jahe serta mengetahui
efektivitas metode imobilisasi pada berbagai sumber protease