dc.description.abstract | Jamur merang tumbuh pada media yang merupakan sumber selulosa. Budidaya
jamur merang mempunyai prospek yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dengan
mulai mengertinya masyarakat akan nilai gizi jamur dan terus meningkatnya
permintaan pasar sehingga memaksa untuk mencari teknologi baru berupa
pemberian nutrisi dari air kelapa guna meningkatkan hasil produksi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi dan konsentrasi pemberian air
kelapa pada media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jamur Merang.
Penelitian dilaksanakan di Desa Mangaran Kecamatan Jenggawah Kabupaten
Jember mulai bulan April sampai dengan Juni 2011. Bahan yang digunakan yaitu
bibit jamur merang putih dari Jogjakarta, jerami, bekatul, kapur, air kelapa
muda, dan air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang
disusun secara faktorial dan diulang 4 kali. Faktor Pertama adalah frekuensi
pemberian air kelapa yang terdiri dari dua level yaitu aplikasi satu kali dilakukan
sebelum penyebaran bibit (A1), aplikasi dua kali dilakukan sebelum penyebaran
bibit dan sembilan hari setelah pertama kali panen (A2). Sedangkan faktor kedua
adalah konsentrasi air kelapa terdiri dari empat level yaitu air atau tanpa aplikasi
air kelapa (kontrol), air kelapa konsentrasi 25%, air kelapa konsentrasi 50%, air
kelapa konsentrasi 75%. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada pengaruh interaksi
antara frekuensi dan konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil jamur
merang. Pengaruh frekuensi pemberian air kelapa dua kali (A2) pada media
tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang dapat meningkatkan berat,
jumlah, berat rata-rata, panjang, diameter, lama periode panen dan total hari
panen. Konsentrasi yang tepat dalam pemberian air kelapa pada media tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang perlakuan B2 (Konsentrasi 50%). | en_US |