Show simple item record

dc.contributor.authorRACHMAWATI, Fitri Kurnia
dc.date.accessioned2024-08-13T03:59:52Z
dc.date.available2024-08-13T03:59:52Z
dc.date.issued2023-11-17
dc.identifier.nim190210101097en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123752
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 13 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractLiterasi numerasi adalah kemampuan dalam menerapkan simbol, angka, dan operasi hitung bilangan matematika untuk menyelesaikan permasalahan, menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (tabel, grafik, bagan, diagram, gambar, dsb.) serta mengambil keputusan dalam kehidupan nyata. Literasi numerasi harus dimiliki oleh siswa SMA kelas XI untuk menghadapi dunia kerja maupun menenmpuh pendidikan tinggi pada abad 21. Literasi numerasi siswa dapat diukur melalui AKM dengan konten aljabar yang disajikan dalam berbagai konteks dunia nyata. Aljabar merupakan salah satu konten yang banyak digunakan dalam AKM karena aljabar memiliki berbagai peran dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan tingkat literasi numerasi dari hasil pengerjaan soal AKM disebabkan oleh kemampuan matematika siswa yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan literasi numerasi siswa SMA dalam menyelesaikan soal AKM konten aljabar berdasarkan kemampuan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023 sampai dengan 15 Juni 2023. Lokasi penelitian terletak di SMAN 2 Jember dengan subjek penelitian merupakan siswa kelas XI MIPA 5 yang terdiri dari 25 siswa dengan rincian 5 siswa dengan kemampuan matematika tinggi, 16 siswa dengan kemampuan matematika sedang, dan 4 siswa dengan kemampuan matematika rendah. Data kemampuan matematika diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian siswa pada semester genap. Berdasarkan rincian pengelompokan kemampuan matematika siswa kemudian dipilih 1 subjek dari setiap tingkat kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dengan teknik purposive sampling. Kriteria subjek yang dipilih adalah subjek belum pernah mengikuti tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes dan pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan melalui tes tulis dan wawancara kemudian dianalisis, disajikan, dicek keabsahan datanya, serta dilakukan penarikan kesimpulan. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi dikategorikan pada tingkat literasi numerasi mahir karena mampu memenuhi seluruh indikator literasi numerasi pada setiap proses kognitif pemahaman, penerapan, dan penalaran. Pada soal pemahaman, siswa dengan kemampuan matematika tinggi mengidentifikasi fakta matematika yang terdapat pada soal dan melakukan prosedur matematika dengan benar. Pada soal penerapan, menggunakan konsep matematika yang sesuai, menggunakan prinsip matematika dengan membuat dan menyatakan model matematika yang sesuai, serta menggunakan strategi dan operasi dengan benar. Pada soal penalaran, menganalisis data dan informasi yang diperoleh pada soal dengan menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dan membuat kesimpulan disertai alasan untuk mendukung kesimpulannya dengan benar. Siswa dengan kemampuan matematika sedang dikategorikan pada tingkat literasi numerasi cakap karena hanya mampu memenuhi seluruh indikator proses kognitif pemahaman dan penerapan. Pada proses kognitif pemahaman, siswa dengan kemampuan matematika sedang mengidentifikasi fakta matematika yang terdapat pada soal dan melakukan prosedur matematika dengan benar. Pada soal penerapan, menggunakan konsep matematika yang sesuai, menggunakan prinsip matematika dengan membuat dan menyatakan model matematika yang sesuai, serta menggunakan strategi dan operasi dengan benar meskipun berbeda dalam pemilihan strategi dengan siswa kemampuan matematika tinggi. Pada soal penalaran, menganalisis data dan informasi yang diperoleh pada soal namun salah dalam memilih strategi dalam menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis namun alasan yang digunakan untuk mendukung hasil analisis tidak tepat. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dikategorikan pada tingkat literasi numerasi dasar karena hanya memenuhi indikator literasi numerasi pada proses kognitif pemahaman dan dua indikator pada proses kognitif penerapan. Pada proses kognitif pemahaman, siswa dengan kemampuan matematika rendah mengidentifikasi fakta matematika yang terdapat pada soal dengan benar, namun kurang teliti dalam melakukan prosedur matematika sehingga terdapat hasil perhitungan yang salah. Pada soal penerapan, menggunakan konsep matematika yang sesuai meskipun hanya konsep dasar, menggunakan strategi dan operasi dengan benar, namun tidak menggunakan prinsip matematika dengan membuat dan menyatakan model matematika yang sesuai. Pada soal penalaran, tidak menganalisis data dan informasi yang diperoleh pada soal karena tidak mampu menjelaskan langkah yang digunakan dan tidak mampu menjelaskan alasan untuk mendukung kesimpulan.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr. Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd. 2. Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectLiterasi Numerasien_US
dc.subjectAsesmen Kompetensi Minimumen_US
dc.subjectAljabaren_US
dc.subjectPembelajaran Matematikaen_US
dc.titleProfil Literasi Numerasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal AKM Konten Aljabar Berdasarkan Kemampuan Matematikaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_januari_2024_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record