Show simple item record

dc.contributor.authorEka Novitasari
dc.date.accessioned2013-12-24T05:21:43Z
dc.date.available2013-12-24T05:21:43Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM091710101032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12364
dc.description.abstractBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang diusahakan oleh petani secara intensif. Penduduk Indonesia mengkonsumsi bawang merah mencapai 4,56 kg per kapita setiap tahun. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi untuk menghasilkan bawang merah. Salah satu wilayah penghasil bawang merah di Jawa Timur adalah Kabupaten Probolinggo. Jadwal panen bawang merah di wilayah ini memasuki masa panen yang melimpah sekitar bulan Juni hingga Desember. Salah satu industri di Kabupaten Probolinggo yang bergerak dalam bidang pengolahan produk bawang merah adalah UD. Dua Putri Sholehah. Jumlah permintaan produk bawang merah di UD. Dua Putri Sholehah mengalami peningkatan hingga 40% dalam waktu dua tahun terakhir (2010-2012). Meskipun UD. Dua Putri Sholehah telah mampu memproduksi bawang goreng, camilan bawang goreng, kue kering, sambal bajak, dan abon bawang, tetapi dalam pelaksanaannya, UD. Dua Putri Sholehah memiliki beberapa kendala mengenai ketersediaan bahan baku, biaya produksi, waktu produksi, dan laba, sehingga perlu dilakukan optimasi kuantitas produksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan jumlah optimal produksi aneka produk olahan bawang merah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode goal programming dan proses pengolahan data menggunakan perangkat lunak LINDO. Dalam penggunaannya, metode goal programming memiliki tiga komponen utama yaitu penentuan sasaran kendala, variabel keputusan, dan fungsi tujuan. Sasaran kendala berisi faktor-faktor yang mempengaruhi optimasi kuantitas produksi adalah ketersediaan bahan baku, biaya produksi, waktu produksi, laba, dan jumlah permintaan. Variabel keputusan berisi tentang jumlah optimal produksi dari produk bawang goreng original, camilan bawang goreng, kue kering, sambal bajak, dan abon bawang. Fungsi tujuan berisi tentang bagaimana cara untuk meminimalkan nilai penyimpangan dari masing-masing sasaran kendala. Variabel penyimpangan tersebut terdiri dari deviasi atas (DA) dan deviasi bawah (DB). Deviasi atas merupakan target nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sasaran kendala sesungguhnya yang harus dicapai pelaku usaha guna mengoptimalkan jumlah produksi. Sedangkan, deviasi bawah merupakan target nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai sasaran kendala sesungguhnya yang harus dicapai pelaku usaha guna mengoptimalkan jumlah produksi. Berdasarkan hasil wawancara dengan UD. Dua Putri Sholehah, bahwa semula jumlah permintaan masing-masing produk seperti bawang goreng original sebesar 147 kg, camilan bawang goreng sebesar 52,5 kg, kue kering sebesar 3 kg, sambal bajak sebesar 2 kg, dan abon bawang sebesar 5 kg, namun setelah dilakukan analisis dengan menggunakan goal programming, terjadi perubahan jumlah permintaan hanya pada abon bawang menjadi 10 kg. Hasil optimasi aneka produk olahan bawang merah yang sasaran kendalanya tercapai adalah efisiensi waktu produksi dan pemaksimalan laba, sedangkan ketersediaan bahan baku dan peminimalan biaya produksi tidak mencapai sasaran. Guna mencapai produksi optimal, berdasarkan optimasi software LINDO membutuhkan tambahan biaya produksi sebesar Rp. 204.300,00, sedangkan laba yang diperoleh hanya meningkat sebesar Rp. 3.000,00, sehingga proses perencanaan produksi dalam menentukan jumlah aneka olahan produk bawang merah dengan menggunakan goal programming tidak tercapai.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091710101032;
dc.subjectMetode Goal Programmingen_US
dc.titleOPTIMASI KUANTITAS PRODUKSI ANEKA PRODUK OLAHAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus di UD. Dua Putri Sholehah - Kabupaten Probolinggo)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record