Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Budi Alamsyah
dc.date.accessioned2013-12-24T05:12:41Z
dc.date.available2013-12-24T05:12:41Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM081710101080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12349
dc.description.abstractNata de coco merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinium. UD Citra Mandiri Margo Mulyo adalah salah satu industri kecil yang menghasilkan nata de coco dengan menerapkan manajemen risiko, industry ini belum mengetahui level risiko usahanya. Industri ini berusaha untuk menganalisis hambatan yang mungkin terjadi dan melakukan penanganan terhadap hambatan yang ditemui, untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko, menganalisis tingkat risiko dan merumuskan strategi pengendalian risiko pada industri nata de coco di UD. Citra Mandiri Margo Mulyo. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yaitu Studi Pendahuluan, Identifikasi Risiko, Diagnosis Risiko dan Perumusan Pengendalian Risiko, dengan menggunakan pakar dari UD. Citra Mandiri Margo Mulyo Muktisari Jember, UD. Mayang Sari dan UD. Barokah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Fuzzy untuk mengidentifikasi tingkat risiko dan Analisys Hirarchy Process (AHP) untuk pemilihan cara pengendalian risiko. Berdasarkan hasil analisis Fuzzy diketahui bahwa tingkat risiko pada industri kecil nata de coco pada UD. Citra Mandiri Margo Mulyo adalah tinggi. Agregasi nilai risiko dari aspek pengadaan bahan baku, proses pengolahan, pemasaran dan finansial berdasarkan indikator-indikator yang digunakan, menunjukkan tingkat risiko pada industri kecil nata de coco adalah tinggi. Indikator yang digunakan pada pengadaan bahan baku adalah waktu ketersediaan, kualitas, harga, biaya pengadaan, dan jumlah. Indikator proses pengolahan adalah SDM, kualitas nata de coco, peralatan, teknik pengolahan, dan lokasi proses. Indikator pemasaran produk adalah kepuasan konsumen, posisi persaingan, kondisidistribusi, peningkatan harga bahan baku dan promosi. Dan indikator finansial adalah biaya produksi, jumlah penjualan, sumber modal dan jumlah keuntungan. Indikaor-indikator tersebut untuk mewakili tingkat risiko pada tiaptiap pengamatan yang memberikan kontribusi terhadap aspek utama dari industri kecil nata de coco. Setelah diketahui bahwa tingkat risiko pada industri kecil nata de coco tinggi maka para pakar memberikan solusi untuk mengurangi tingkat risiko pada industri tersebut dengan beberapa strategi yaitu strategi diversifikasi produk, sistem kemitraan, sistem kontrak dan bagi hasil. Untuk menetukan strategi mana yang paling efektif untuk mengurangi risiko pada industri kecil nata de coco, maka dipilih berdasarkan metode Analysis Hirarki Proses (AHP). Dari perhitungan AHP diketahui bahwa nilai tertinggi sampai terendah untuk urutan prioritas strategi pada industri nata de coco adalah bagi hasil (0,306), kemitraan (0,302), sistem kontrak (0,197) dan diversifikasi produk (0,195).en_US
dc.language.isoen_USen_US
dc.relation.ispartofseries081710101080;
dc.subjectAplikasi Manajemen Risiko pada Industri Kecil; Manajemen Resiko;en_US
dc.titleAplikasi Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Nata De Coco (Studi Kasus Di Ud. Citra Mandiri Margo Mulyo Muktisari-Jember)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record