Pengaruh Brand Image dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Konsumen Produk Wardah (Studi Kasus pada Konsumen Produk Wardah di Kec. Sumbersari Kab. Jember)
Abstract
Berdasarkan data Worldpopulationreview, Indonesia merupakan negara
dengan penduduk muslim terbesar pada 2021, yakni sebanyak 231 juta jiwa.
Sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar, Indonesia siap
menjadi pusat halal dunia serta pelopor sertifikasi halal. Masyarakat Indonesia
mulai sadar bahwa kehalalan merupakan pertimbangan penting dalam pemilihan
produk terutama kosmetik. Kosmetik yang memberikan penawaran dapat
mempercantik diri saja tidaklah cukup, namun dengan menambahkan kesan
memakai produk halal dapat membuat umat muslim merasa tenang dan nyaman.
Konsumen muslim adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat dikarenakan bagi
umat Islam, halal bukan hanya elemen merek. Sebaliknya, itu adalah bagian dari
sistem kepercayaan dan filosofi dalam kehidupan sehari-hari..Keberhasilan
Wardah ini juga tidak terlepas dari kepercayaan para konsumennya dengan
produk Wardah. Mereka percaya memiliki kecenderungan untuk membeli produk
secara terus-menerus karena menganggap produk tersebut sesuai dengan
harapannya. Maka dari itu dengan persepsi kualitas (perceived quality) yang
diberikan oleh konsumen dapat menimbulkan kepercayaan terhadap merek
tersebut. Menurut Adam (2015), persepsi kualitas (perceived quality) adalah
persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk
atau jasa. Setiap konsumen mempunyai kebutuhan masing-masing yang berbeda
terhadap suatu produk sehingga perceived quality yang tercipta dibenak konsumen
tidak dapat ditetapkan objektif, namun didasarkan pada evaluasi subjektif masingmasing konsumen. Dalam produk Wardah ini dapat pula muncul beberapa
persepsi positif atau negatif yang ada di dalam benak konsumen. Contoh persepsi
positif bisa saja dilihat dari segi sertifikasi halalnya, dari kualitas produknya yang
bagus, harga termasuk standart sesuai dengan kualitasnya. Dalam segi persepsi
kualitas, pelanggan menyukainya dikarenakan produk yang dibuat banyak
jenisnya mulai dari bedak, pelembap, lipstik, sampo dan masih banyak lagi.
Produk ini menyediakan sesuai kebutuhan konsumen. Ada juga beberapa persepsi
kualitas negatif antara lain produk ternyata menimbulkan flek hitam,
menyebabkan jerawat dan beruntusan, kulit jadi semakin kering, dan lain
sebagainya dikarenakan hal ini memang menyesuaikan pada jenis wajah setiap
individu. Dalam hal ini semakin positif perceived quality yang tercipta dibenak
konsumen maka semakin tinggi kesediaan konsumen untuk memiliki keputusan
pembelian suatu merek produk hingga akhirnya sampai pada tahap kepercayaan
pada suatu merek tertentu.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara parsial brand
image terhadap brand trust; perceived quality terhadap brand trust dan pengaruh
secara simultan brand image dan perceived quality terhadap brand trust.
Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif, populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen generasi Z produk Wardah di kec. Sumbersari kab. Jember.
Pengambilan sampelnya menggunakan teknik non-probability dan sampling yang
digunakan yaitu purposive sampling, karena penelitian ini menggunakan kriteriakriteria khusus kepada responden dalam mengisi kuesioner. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
pengujian regresi linier berganda atas pengaruh brand image X1 dan perceived
quality X2 terhadap brand trust (studi pada generasi Z konsumen produk Wardah
di kec. Sumbersari kab. Jember) menunjukkan bahwa brand image (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap brand trust, perceived quality (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap brand trust. Brand image X1 dan
perceived quality X2 berpengaruh simultan terhadap brand trust konsumen (Studi
pada generasi Z konsumen produk Wardah di kec. Sumbersari kab. Jember)