Pengaruh Model Pembelajaran Science Technology Society (STS) Materi Usaha dan Energi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa SMA
Abstract
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan eksperimen. Penelitian dilakukan di SMAN Darussholah, Kecamatan
Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, selama tahun ajaran 2023/2024. Kelas
sampel ditentukan melalui uji homogenitas untuk mengetahui variasi nilai rapor
kenaikan kelas X pelajaran fisika. Pengumpulan data dilakukan melalui tes
(pretest dan posttest), observasi, dan dokumentasi. Data hasil belajar dan
kemampuan berpikir kreatif siswa dianalisis menggunakan uji-t, dengan
kemampuan berpikir kreatif dievaluasi menggunakan indikator fluency, flexibility,
originality, dan elaboration.
Berdasarkan analisis data, hasil belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata
pretest sebesar 55.14, sedangkan nilai rata-rata posttest adalah 65.14. Perbedaan
ini menghasilkan nilai uji T sebesar 0.009 < 0.05, menunjukkan perbedaan yang
signifikan. Kemampuan berpikir kreatif juga dianalisis melalui 4 indikator. Pada
pretest, indikator kelancaran menunjukkan skor 81.71 untuk kelas kontrol dan
81.14 untuk kelas eksperimen. Indikator keluwesan menunjukkan skor 65.71
untuk kelas kontrol dan 66.85 untuk kelas eksperimen. Indikator keaslian
menunjukkan skor 49.14 untuk kelas kontrol dan 56.57 untuk kelas eksperimen.
Indikator kerincian menunjukkan skor 56.57 untuk kelas kontrol dan 50.28 untuk
kelas eksperimen. Pada posttest, skor indikator kelancaran adalah 83.42 untuk
kelas kontrol dan 94.28 untuk kelas eksperimen. Indikator keluwesan
menunjukkan skor 69.71 untuk kelas kontrol dan 81.71 untuk kelas eksperimen.
Indikator keaslian menunjukkan skor 50.28 untuk kelas kontrol dan 69.71 untuk
kelas eksperimen. Indikator kerincian menunjukkan skor 57.14 untuk kelas
kontrol dan 66.85 untuk kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
menunjukkan perbedaan signifikan antara nilai rata-rata pretest dan posttest.
Perbedaan ini menghasilkan nilai uji T yang lebih kecil dari 0.05, menunjukkan
bahwa model pembelajaran Science Technology Society (STS) berdampak pada
peningkatan hasil belajar kognitif. Selain itu, kemampuan berpikir kreatif siswa di
kelas eksperimen mengalami peningkatan skor yang lebih signifikan
dibandingkan dengan kelas kontrol pada semua indikator setelah posttest.
Kesimpulannya, model pembelajaran Science Technology Society (STS) memiliki
pengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa.