Show simple item record

dc.contributor.authorRAHMAWATI, Evie
dc.date.accessioned2024-07-31T03:30:43Z
dc.date.available2024-07-31T03:30:43Z
dc.date.issued2024-07-09
dc.identifier.nim200210102005en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122781
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 31 Juli 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di dua tempat penanaman tebu yaitu di Siliragung dan Glenmore untuk mendapatkan nira tebu, data curah hujan, dan data pemupukan. Data curah hujan dan pemupukan merupakan data sekunder yang nantinya akan dianalisis hubungannya dengan data rendemen tebu. Sedangkan nira tebu diambil langsung dari tempat tanam tebu dan di uji dalam laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Pengumpulan data selanjutnya pada penelitian ini yaitu studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Data Curah hujan didapat dari penjumlahan curah hujan harian dari bulan Januari 2023 sampai Agustus 2023 dari masing-masing tempat penanaman. Kemudian data pemupukan didapat dari penjumlahan tiga jenis pupuk yang digunakan dari bulan Januari 2023 sampai Agustus 2023 dari masing-masing tempat penanaman. Nira tebu didapatkan dari masing-masing tempat penanaman yaitu 10 ml, kemudian dijadikan larutan induk dan diambil menjadi 8 konsentrasi yang diencerkan dan dinamakan larutan standar, masing-masing larutan standar akan dilihat menggunakan empat panjang gelombang dengan ditambahkan reagen anthrone. Sehingga jumlahnya sebanyak 32 sampel, dan jumlah keseluruhan pada dua tempat sebanyak 64 sampel. Pada masing-masing konsentrasi larutan standar menggunakan panjang gelombang tertentu diperoleh absorbansi sehingga diperoleh kurva kalibrasi yang bisa untuk menghitung nilai rendemen tebu. Nilai rendemen tebu yang digunakan yaitu pada konsentrasi larutan nira 18% di masing-masing panjang gelombang pada setiap tempat penanaman, kemudian dianalisis menggunakan grafik. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa curah hujan dan pemupukan dari berbeda tempat berkorelasi terhadap hasil rendemen tebu. Curah hujan di Glenmore lebih tinggi daripada curah hujan hujan di Siliragung yaitu 1481 mm dan 905 mm. Pemupukan di Siliragung lebih banyak daripada pemupukan di Glenmore yaitu 1500 kg/Ha dan 1150 kg/Ha. Curah hujan yang lebih besar menghasilkan rendemen yang lebih kecil dan curah hujan yang sedikit maka akan menghasilkan rendemen besar. Pemupukan yang lebih banyak menghasilkan rendemen yang lebih besar dan pemupukan yang lebih sedikit makan akan menghasilkan rendemen sedikit. Kesimpulannya curah hujan yang rendah dan pemupukan yang tinggi sangat berkorelasi terhadap nilai rendemen tebu.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr.Yushardi, S.Si., M.Si., M.C.E. 2. Dr.Trapsilo Prihandono, M.Si., M.C.E.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectCurah Hujanen_US
dc.subjectPemupukan Tanaman Tebuen_US
dc.subjectSiliragung dan Glenmoreen_US
dc.titleKorelasi Curah Hujan dan Pemupukan Tanaman Tebu Terhadap Nilai Rendemen Menggunakan Spektrofotometer UV-Visen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Fisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Yushardi, S.Si., M.Si., M.C.E.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr.Trapsilo Prihandono, M.Si., M.C.E.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record