Korelasi Curah Hujan dan Pemupukan Tanaman Tebu Terhadap Nilai Rendemen Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
Abstract
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di dua tempat
penanaman tebu yaitu di Siliragung dan Glenmore untuk mendapatkan nira tebu,
data curah hujan, dan data pemupukan. Data curah hujan dan pemupukan
merupakan data sekunder yang nantinya akan dianalisis hubungannya dengan data
rendemen tebu. Sedangkan nira tebu diambil langsung dari tempat tanam tebu
dan di uji dalam laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Jember. Pengumpulan data selanjutnya pada penelitian ini
yaitu studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Data Curah hujan didapat dari
penjumlahan curah hujan harian dari bulan Januari 2023 sampai Agustus 2023
dari masing-masing tempat penanaman. Kemudian data pemupukan didapat dari
penjumlahan tiga jenis pupuk yang digunakan dari bulan Januari 2023 sampai
Agustus 2023 dari masing-masing tempat penanaman. Nira tebu didapatkan dari
masing-masing tempat penanaman yaitu 10 ml, kemudian dijadikan larutan induk
dan diambil menjadi 8 konsentrasi yang diencerkan dan dinamakan larutan
standar, masing-masing larutan standar akan dilihat menggunakan empat panjang
gelombang dengan ditambahkan reagen anthrone. Sehingga jumlahnya sebanyak
32 sampel, dan jumlah keseluruhan pada dua tempat sebanyak 64 sampel. Pada
masing-masing konsentrasi larutan standar menggunakan panjang gelombang
tertentu diperoleh absorbansi sehingga diperoleh kurva kalibrasi yang bisa untuk
menghitung nilai rendemen tebu. Nilai rendemen tebu yang digunakan yaitu pada
konsentrasi larutan nira 18% di masing-masing panjang gelombang pada setiap
tempat penanaman, kemudian dianalisis menggunakan grafik.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa curah
hujan dan pemupukan dari berbeda tempat berkorelasi terhadap hasil rendemen
tebu. Curah hujan di Glenmore lebih tinggi daripada curah hujan hujan di
Siliragung yaitu 1481 mm dan 905 mm. Pemupukan di Siliragung lebih banyak
daripada pemupukan di Glenmore yaitu 1500 kg/Ha dan 1150 kg/Ha. Curah hujan
yang lebih besar menghasilkan rendemen yang lebih kecil dan curah hujan yang
sedikit maka akan menghasilkan rendemen besar. Pemupukan yang lebih banyak
menghasilkan rendemen yang lebih besar dan pemupukan yang lebih sedikit
makan akan menghasilkan rendemen sedikit. Kesimpulannya curah hujan yang
rendah dan pemupukan yang tinggi sangat berkorelasi terhadap nilai rendemen
tebu.