Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Sosial Budaya (Mosida) Berbasis Kearifan Lokal Jember pada Siswa Kelas V SDN Tegal Besar 02 Jember
Abstract
Pengembangan Media Monopoli Sosial Budaya “Mosida” Berbasis
Kearifan Lokal Jember pada Siswa kelas V di SDN Tegal Besar 02 Jember. Siti
Naik Tantri Nur Janah; 2023; 40 halaman; Program Studi pendidikan Guru
Sekolah dasar ; Fakultas Ilmu Pendidikan; Universitas Jember.
Pelestarian budaya berbasis kearifan lokal dapat diwariskan dari generasi
ke genarasi selanjutnya melalui pembelajaran. Pembelajaran berbasis Kearifan
lokal yang dimuat dalam materi dimaksudkan agar pembelajaran berkaitan dengan
lingkungan sekitar siswa sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.
Pengintegrasian kearifan lokal ke dalam pembelajaran bertujuan guna
meningkatkan kecintaan terhadap kearifan lokal dan mempertahankannya di era
perkembangan zaman.
Hasil wawancara salah satu guru kelas V SDN Tegal Besar 02 Jember,
kendala melaksanakan pembelajaran pada muatan PPKn Kompetensi Dasar (KD)
3.3 “Menelaah Keberagaman Sosial Budaya Masyarakat” pada Tema 3 “Makanan
Sehat”, Sub Tema 1 ”Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan” Pembelajaran 4.
Perlu adanya inovasi dalam pembelajaran di kelas. Guru mengajar menggunakan
media benda di sekitar siswa, dan masih berpacu pada buku tematik dan LKS.
Pembelajaran berbasis kearifan lokal dan pengembangan media pembelajaran
belum pernah dilakukan. Media pembelajaran yang kurang bervariasi menjadi
salah satu permasalahan sehingga membuat siswa kurang berminat dalam belajar,
dan hal tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil observasi pada siswa kelas V SDN Tegal Besar 02 Jember, kendala
melaksanakan pembelajaran pada muatan PPKn Kompetensi Dasar (KD) 3.3
“Menelaah Keberagaman Sosial Budaya Masyarakat” pada Tema 3 “Makanan
Sehat”, Sub Tema 1 ”Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan” Pembelajaran 4.
Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan, karena terdapat siswa
yang berbicara sendiri dengan teman sekitarnya. Pembelajaran kurang melibatkan
siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan permasalah tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) untuk
mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran Monopoli Sosial
Budaya (Mosida) berbasis kearifan lokal Jember pada siswa kelas V SDN Tegal
Besar 02 Jember; (2) untuk mengetahui hasil pengembangan pada media
pembelajaran Monopoli Sosial Budaya (Mosida) berbasis kearifan lokal Jember
dilihat dari validitas, efektivitas, dan kepraktisan media pada siswa kelas V SDN
Tegal Besar 02 Jember.
Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian pengembangan
menggunakan model R&D (Research and Development) Borg & Gall. Langkahlangkah penelitian Borg & Gall hanya dilakukan sampai pada tahap ke-8 dari 10
tahapan, karena pada tahap ke-8 sudah diketahui keefektifan produk.
Hasil pengembangan produk media Mosida berbasis kearifan lokal Jember
melalui uji validitas oleh para validator mendapatkan skor 89,8% dengan kategori
sangat layak. Analisis hasil belajar siswa kelas eksperimen pada ranah kognitif
memperoleh rata-rata nilai pretest dan posttest 16,81%, sedangkan pada kelas
kontrol ranah kognitif memperoleh rata-rata nilai pretest dan posttest 8,77%.
Berdasarkan rata- rata tersebut hasil belajar kedua kelas menunjukkan keefektifan
relatif (ER) mencapai 62,8% dengan kategori keefektifan tinggi. Kepraktisan
melalui observasi yang dilakukan observer selama kegiatan pembelajaran
menggunakan media Mosida menunjukkan skor 96,25% dengan kategori sangat
praktis. Hasil angket respon siswa terhadap kemudahan penggunaan media
Mosida pada uji coba penggunaan mendapatkan skor 96,3,% termasuk kategori
sangat praktis. Media Mosida berbasis kearifan lokal Jember layak digunakan
ketika pembelajaran di kelas pada siswa kelas V SDN Tegal Besar 02 Jember.
Pengembangan media Mosida diharapkan dapat digunakan guru sebagai
wawasan atau referensi. Media Mosida berbasis kearifan lokal Jember layak dapat
diterapkan dalam pembelajaran dan sebagai inovasi oleh guru dalam menyusun
serta mengembangkan produk baru agar lebih bervariasi dalam menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan di kelas.